HSC IPB University Kembali Gelar Program MBKM Pendamping Proses Produk Halal

HSC IPB University Kembali Gelar Program MBKM Pendamping Proses Produk Halal

HSC IPB University Kembali Gelar Program MBKM Pendamping Proses Produk Halal
Berita

Halal Science Center (HSC) IPB University tahun ini kembali membuka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pendamping Proses Produk Halal (PPH) bagi mahasiswa IPB University, Jum’at (23/2). Kegiatan ini dilaksanakan Februari hingga bulan Mei mendatang dan diikuti 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tanah air. Harapannya, program MBKM ini dapat membantu pelaku usaha di sekitar kampus untuk mendapatkan sertifikat halal.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajaran mengenai sains halal, sistem dan manajemen halal, sertifikasi halal serta implementasinya di industri Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Program ini juga tergabung dalam Mata Kuliah IPB 305 Pengembangan Masyarakat dengan sistem rekognisi senilai 3 satuan kredit semester (SKS),” ujar Dr Yuni Cahya Endrawati, Koordinator MBKM Pendamping Proses Produk Halal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, program ini dilatarbelakangi oleh Undang-Undang No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Melalui undang-undang tersebut, Seluruh UMK sudah wajib berstatus halal mulai Oktober 2024. “Mahasiswa akan dibekali wawasan tentang kehalalan produk sekaligus sertifikat pelatihan sebelum terjun untuk praktik pendampingan bagi pelaku usaha,” kata Dr Yuni. Selanjutnya, katanya, pelaku usaha akan didampingi untuk melakukan proses pendaftaran sertifikasi halal berdasarkan pernyataan pelaku usaha (self declare) melalui serangkaian pemeriksaan pendamping PPH.

Dr Noviyan Darmawan, mewakili HSC IPB University menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud HSC IPB University dalam meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat terhadap produk halal. Setelah program berakhir, mahasiswa juga berkesempatan untuk bergabung melakukan riset dan inovasi produk halal. “Rencananya, Agustus 2024 HSC IPB juga akan mengadakan Summer School dengan tema ‘Advanced Technology and Innovation in Halal Industry.’ Bagi mahasiswa yang ikut program MBKM ini akan diprioritaskan untuk ikut menjadi panitia atau peserta Summer School,” terang dia.

Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University, Prof Drajat Martianto membuka secara resmi program MBKM Pendamping PPH tersebut. Ia mengatakan program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pengayaan lewat praktik secara langsung. “Mahasiswa akan berperan untuk membantu memberikan kepastian kepada konsumen atas jaminan halal dan melahirkan UMK sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Prof Drajat.

Prof Drajat menerangkan, status kehalalan sangat penting di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2021 hingga 2022 kontribusi UMK terhadap bruto nasional mencapai triliunan rupiah. Nilai tersebut lebih dari tiga kali anggaran pemerintah dan telah menyumbang tenaga kerja hingga 97 persen. Namun demikian, dari 64 juta UMK, sepertiganya merupakan industri pangan dan masih memerlukan jaminan halal. “Dalam beberapa tahun lagi, kami berharap UMK sudah memiliki kepastian jaminan halal dan HSC IPB menjadi salah satu Lembaga sertifikasi halal yang unggul di Indonesia bahkan di Asia Tenggara berkat peran serta mahasiswa yang tergabung dalam program MBKM ini,” tutupnya.(MW)