IPB University Undang Motivator Nasional pada Momentum Halal Bihalal 2024

IPB University Undang Motivator Nasional pada Momentum Halal Bihalal 2024

IPB University Undang Motivator Nasional pada Momentum Halal Bihalal 2024
Berita

Dr Ary Ginanjar, motivator nasional ungkap bagaimana momen Idul Fitri mampu menjadikan bersih hati, cerdas spiritual, lincah berkarya, pada momentum Halal Bihalal IPB University 2024. Acara dilaksanakan pada Rabu, 17/4 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga.

Dr Ary Ginanjar mengungkap mental juara yang terkait positif energi dan negatif energi yang tertuang dalam buku karya David Hawkinz. Ia menyampaikan bahwa setiap tindakan, pemikiran dan pilihan keputusan dapat mempengaruhi kehidupan setiap orang.

“Tingkat kesadaran energi kita berkaitan dengan berbagai emosi dan semua emosi ini bergantung pada jumlah kebenaran. Kekuatan bersifat reaktif dan di bawah tingkat keberanian, kekuatan muncul ketika kita merasa malu, takut, marah dan bangga,” ucap Dr Ary.

“Kekuasaan berada di atas tingkat keberanian dan bersifat proaktif, ia muncul ketika kita beroperasi dari kesadaran cinta yang lebih tinggi dan hidup dengan keberanian, kemauan dan akal sehat. Jadi kita harus bisa memilih ingin hidup dengan kekuatan atau kekuasaan,” tambahnya.

Sementara itu Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengucapkan bahwa Idul Fitri merupakan momentum meningkatkan kesucian juga kebersihan di mata Allah dan di mata manusia.

“Kebersihan secara sosial juga dapat meningkatkan kesucian karena kita sudah bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan memulai hidup baru serta terus meningkat keimanan,” ungkap Prof Arif.

Selain itu, Prof Arif menyampaikan pentingnya meningkatkan kualitas hubungan dengan alam. “Kita sebagai manusia harus bertanggung jawab dalam menjaga kemakmuran alam di muka bumi,” ucapnya.

Lanjut Prof Arif, tingginya tingkat kepercayaan di momen ramadhan dapat menjadi energi positif untuk kemajuan masyarakat. Trust adalah salah satu komponen modal sosial kapital sehingga trust yang tinggi bisa ditransformasi pada bulan-bulan sesudahnya.

“Dari trust tersebut akan muncul kolaborasi, inovasi dari dukungan pondasi yang akan membentuk masyarakat pembelajar terpercaya sehingga mampu menciptakan Indonesia baldatun toyyibatun wa robbun ghafur,” tutur Prof arif.

Ia meneruskan, bulan ramadhan merupakan bulan diturunkan Alquran. “Ayat yang pertama kali adalah iqro yang artinya bacalah, sehingga pentingnya kita untuk meningkatkan literasi atau menjadi pembelajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan di tengah zaman yang berubah cepat,” ujarnya. (dh/Lp)