Mahasiswa IPB University Deskripsikan Komunitas Ikan di Pulau Karang Congkak

Mahasiswa IPB University Deskripsikan Komunitas Ikan di Pulau Karang Congkak

mahasiswa-ipb-university-deskripsikan-komunitas-ikan-di-pulau-karang-congkak-news
Riset

Informasi struktur komunitas ikan di ekosistem padang lamun di Pulau Karang Congkak merupakan informasi dasar dalam pengelolaan sumber daya ikan pulau-pulau kecil di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Melalui risetnya, Noviana, mahasiswa dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berharap masyarakat dapat mengetahui bahwa ekosistem padang lamun di Pulau Karang Congkak memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan sumber daya ikan laut.

 

Menurutnya, ekosistem ini menjadi daerah asuhan bagi beraneka ragam spesies ikan. Selain itu, menjaga kelestarian ekosistem padang lamun sebagai rumah bagi begitu banyak spesies ikan merupakan tanggung jawab bersama.

 

Penelitian di Kepulauan Seribu tidaklah mudah. Tantangan terberat yang dihadapi adalah saat kondisi cuaca yang tidak mendukung khususnya ketika memasuki musim barat (Desember-Februari). Gelombang yang tinggi tidak menyurutkan semangat semua anggota tim untuk melakukan riset. 

 

Penelitian Noviana bertujuan untuk mendeskripsikan struktur komunitas ikan di Pulau Karang Congkak dengan memerhatikan hubungan komunitas ikan dengan kondisi lingkungan perairan khususnya luas tutupan lamun. Keragaman dan kelimpahan ikan memiliki hubungan yang erat dengan luasan tutupan lamun. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi luasan lamun (habitat yang tersedia), maka semakin tinggi kelimpahan ikan, khususnya anak-anak ikan. 

 

“Melalui riset selama lima bulan ini, terkumpul 46 spesies ikan. Ikan yang ditemukan didominasi oleh ikan dalam stadia yuwana (atau juvenile), khususnya yuwana ikan bernilai ekonomis penting. Hal ini mengindikasikan bahwa ekosistem padang lamun di Pulau Karang Congkak memiliki peranan penting dalam keberlanjutan sumber daya ikan, karena berfungsi sebagai daerah asuhan bagi beraneka ragam spesies ikan,” ujarnya.

 

Noviana tidaklah sendirian menjalani riset ini. Dosen pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa S2 dan S1 yang terhimpun dalam anggota tim bekerja bahu-membahu. Riset ini bisa berhasil karena etos kerja dan kerjasama yang baik antarsemua anggota peneliti. Satu pelajaran berharga yang didapatkan oleh Noviana adalah bahwa pekerjaan yang besar dan berat dapat dikerjakan dengan baik dan berhasil jika dikerjakan dalam tim kerja yang solid dan saling menopang.  

 

Riset Ekologi Komunitas Ikan di Perairan Padang Lamun, Taman Nasional Kepulauan Seribu ini dipimpin oleh Charles PH Simanjuntak, SPi MSi PhD (Dosen Departemen MSP FPIK IPB University). Riset berlangsung sejak Maret 2017 sampai April 2019. 

 

“Ada tiga pulau yang menjadi fokus penelitian tim riset yakni Pulau Panggang, Pulau Semak Daun dan Pulau Karang Congkak. Tujuan riset adalah untuk mengungkap peran penting ekosistem padang lamun sebagai daerah asuhan buat anak-anak ikan. Saya adalah salah satu dari tujuh orang mahasiswa S1 Departemen MSP yang ikut berpartisipasi dalam riset ini. Topik kajian saya berjudul “Struktur Komunitas Ikan di Ekosistem Padang Lamun Pulau Karang Congkak, Taman Nasional Kepulauan Seribu” di bawah bimbingan Charles PH Simanjuntak dan Dr Ir Djumanto, MSc (dari Departemen MSP Universitas Gadjahmada). Data untuk bahan tugas akhir saya ambil dari data penelitian bulan November-Desember 2018, Februari-Maret 2019,” tambahnya. (dh/Zul)

 

 

Keyword: Padang Lamun, Pulau Karang Congkak, Kepulauan Seribu, Departemen MSP FPIK, IPB University