Dosen Mengabdi IPB University Berbagi Ilmu di Sentra Peternakan Sapi Perah Kelurahan Kebon Pedes

Dosen Mengabdi IPB University Berbagi Ilmu di Sentra Peternakan Sapi Perah Kelurahan Kebon Pedes

dosen-mengabdi-ipb-university-berbagi-ilmu-di-sentra-peternakan-sapi-perah-kelurahan-kebon-pedes-news
Berita

Dosen Mengabdi IPB University Berbagi Ilmu di Sentra Peternakan Sapi Perah Kelurahan Kebon Pedes

IPB University kembali menerjunkan dosen-dosennya untuk mengabdi ke berbagai daerah di Indonesia melalui Program Dosen Mengabdi. Pengabdian ini ditujukan untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kesejahteraan bangsa.

Kali ini, program Dosen Mengabdi IPB University bertempat di Kelurahan Kebon Pedes, salah satu kelurahan yang merupakan sentra peternakan sapi perah di Kota Bogor.  Para dosen berupaya membantu para peternak dalam menyelesaikan permasalahan yang sering kali dijumpai terkait kesehatan pemerahan dan pemasaran susu secara online.  Kegiatan ini dilaksanakan di Majelis Ta'lim Ar-Rohman, Kelurahan Kebon Pedes Kota Bogor (11/12) yang dihadiri oleh 22 orang peternak sapi perah dan Dinas Pertanian Kota Bogor.

Tim dosen yang hadir terdiri dari dosen Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yaitu Dr drh Herwin Pisestyani, MSi, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Dr Ma'mun Sarma, MS, MEc, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Dr Yeti Lis Purnamadewi, MSc.Agr.

Dr Herwin Pisestyani menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus dilakukan oleh peternak ialah memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan susu sapi yang aman, halal, dan higienis.

“Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan ambing sapi yaitu teknik pemeliharaan, pakan yang digunakan, genetik, umur sapi, ukuran peternakan, teknik pemerahan dan higiene pemerahan. Ambing yang sehat akan membuat produksi susu menjadi lebih tinggi,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah mikroorganisme yang tinggi pada susu sebagian besar disebabkan oleh sanitasi kandang dan alat perah yang tidak bersih. Dengan mengetahui teknik pemerahan susu yang higienis, diharapkan susu yang dihasilkan dapat lebih berkualitas, serta aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak.

Sementara itu, Dr Ma'mun Sarma dan Dr Yeti Lis Purnamadewi menyampaikan materi mengenai manajemen pemasaran susu secara online.

Menurut Dr Ma'mun Sarma, penjualan susu secara online memiliki keunggulan dikarenakan penjualan dapat dilakukan 24 jam full tanpa adanya jam tutup seperti halnya menjual di toko. Melihat pengguna media online yang sangat tinggi saat ini, diharapkan masyarakat akan memperoleh pendapatan lebih dari sektor penjualan susu secara online.

Selain itu, Dr Yeti juga menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual susu adalah dengan memasarkan secara bersama melalui koperasi.

"Koperasi bukanlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), melainkan wadah untuk UMKM dalam melakukan aksi bersama guna mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan para peternak sapi perah,” ujarnya.

Selain tiga dosen yang menjadi narasumber, turut hadir juga drh M Ikhsan yang merupakan pelaku pasar online. Memiliki latar belakang sebagai dokter hewan alumni IPB University, Drh Ikhsan memiliki pengalaman dalam memasarkan produk obat-obatan via online.

"Saya menyarankan bagi kelompok ternak untuk membuat produk olahan susu yang dapat memperpanjang daya tahan susu. Olahan susu yang tahan lama lebih mudah dijual online dibandingkan dengan susu segar yang mudah basi,” tuturnya.

Para narasumber berharap dengan adanya kegiatan ini, usaha peternakan sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes dapat semakin berkembang dan menjangkau pasar dengan lebih luas.

Menanggapi hal tersebut perwakilan peternak, Eky menyampaikan kehadiran Dosen Mengabdi di wilayahnya, dapat membawa gagasan dan harapan bagi para peternak sapi perah untuk lebih meningkatkan kualitas susu yang sesuai dengan standar. Sehingga ke depannya susu yang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan besar. Hal ini merupakan suatu peluang dan harapan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena memang dari awal peternakan sapi perah di Kebon Pedes merupakan usaha keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi.

“Selama ini pihak yang menemui para peternak hanyalah mahasiswa. Dan hari ini kami sangat senang karena ada dosen yang mau menemui kami dan berbagi ilmu guna menyelesaikan permasalahan para peternak disini. Melalui Dosen Mengabdi ini, harapannya akan ada kerjasama-kerjasama lanjutan antara peternak, IPB University dan dinas pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat menjadi lebih baik, khususnya para peternak sapi perah di Kelurahaan Kebon Pedes,” tandasnya. (**/Zul)

Keyword: Dosen Mengabdi, LPPM IPB University, Peternakan Sapi Perah