Dekan Sekolah Vokasi IPB University Jadi Pembicara Kunci di Depan Investor

Dekan Sekolah Vokasi IPB University Jadi Pembicara Kunci di Depan Investor

dekan-sekolah-vokasi-ipb-university-jadi-pembicara-kunci-di-depan-investor-news
Berita

Dr Arief Daryanto, Dekan Sekolah Vokasi IPB University menjadi narasumber dalam acara “Investor Gathering” yang diselenggarakan oleh Bizcom Indonesia di Peacock Lounge, Fairmont Hotel Senayan, November lalu. Acara tersebut dihadiri oleh business owners, investors, banker, professionals, start-up founders, SME owners dan self employee.

 

Tema yang didiskusikan dalam acara tersebut adalah “Prospek Investasi di Industri Peternakan”. Dalam kesempatan ini Dr Arief Daryanto mengatakan bahwa bisnis dalam bidang peternakan terutama perunggasan memiliki prospek yang sangat baik.

 

“Industri perunggasan tengah mengalami “Expansionary Mode On” atau masa perkembangan dan perluasan. Pertumbuhan industri perunggasan Asia sangat kuat, negara-negara Asia yang termasuk memiliki potensi pertumbuhan industri perunggasan yang kuat  salah satunya adalah Indonesia,” ujarnya.

 

Sumber pertumbuhan dalam industri perunggasan di Indonesia antara lain laju pertumbuhan populasi, urbanisasi, daya beli konsumen tingkat pendapatan menengah yang meningkat, adanya pergeseran konsumsi dari “staple foods” ke komoditas bernilai tinggi (daging, ikan, telur, sayur mayur dan buah-buahan). Selain itu, harga daging ayam paling murah dibandingkan dengan protein hewani lainnya dan perbaikan infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan (ketersediaan, keterjangkauan, perolehan, utilisasi dan keamanan/kualitas pangan).

 

Disamping itu, di tingkat kandang dengan teknologi closed house modern, produksi peternakan unggas semakin produktif dan efisien. Konsumen juga lebih mengapresiasi pentingnya pemasaran daging ayam dan telur yang lebih baik, terutama terkait dengan atribut-atribut kualitas dan konsistensi, diferensiasi dan segmentasi serta kenyamanan (convenience).

 

Walaupun prospek industri perunggasan sangat baik, namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam industri perunggasan. Yakni adanya globalisasi industri, kelangkaan sumber daya, isu kesejahteraan hewan, perubahan iklim global, kondisi over supply atau ketidakstabilan harga, ancaman impor, harga pakan lebih tinggi, ketidakstabilan pasokan pakan berkualitas, standar kualitas untuk manajemen peternakan dan harga pakan lebih tinggi.

 

Dalam paparannya, Dr Arief Daryanto juga mengatakan bahwa belajar dari pengalaman negara eksportir, kehadiran perusahaan-perusahaan yang berorientasi kepada ekspor sangat membantu dalam menciptakan daya saing komoditas dan produk olahan berbasis daging unggas. Perusahan-perusahaan kelas dunia tersebut mengkombinasikan keunggulan skala (economies of scale), keunggulan cakupan (economies of scope) dan inovasi tiada henti merupakan praktik-praktik terbaik untuk menghasilkan produksi daging ayam yang berbiaya rendah, kualitas yang terjamin di sepanjang rantai pasokan dan komoditas/produk yang beragam (product differentiation). 

 

“Untuk menciptakan pertumbuhan dan pemerataan sekaligus, kemitraan antara perusahaan besar dan peternak skala kecil harus terus ditingkatkan kualitasnya agar saling menguntungkan dan saling membesarkan,” tandasnya. (88/Zul)

 

Keyword: Dr Arief Daryanto, Dekan Sekolah Vokasi, IPB University, peternakan