Perkuat Kerja Sama Riset Pertanian dan Teknologi, IPB University Jadi Tuan Rumah Konsorsium CIUICA

Perkuat Kerja Sama Riset Pertanian dan Teknologi, IPB University Jadi Tuan Rumah Konsorsium CIUICA

Perkuat Kerja Sama Riset Pertanian dan Teknologi, IPB University Jadi Tuan Rumah Konsorsium CIUICA
Berita

Dalam rangka memperkuat kerja sama dan riset bidang pertanian dan teknologi, IPB University bersama Dezhou University, Tiongkok menyelenggarakan the 2nd International Seminar of the China (Shandong) – Indonesia Universities International Cooperation Alliance (CIUICA).

IPB University tahun ini menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar internasional konsorsium CIUICA tersebut yang digelar di Kampus IPB Dramaga, Bogor (22/4). Sampai saat ini, tercatat terdapat 50 perguruan tinggi Indonesia dan 35 perguruan tinggi Shandong yang tergabung dalam konsorsium CIUCIA.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University , Prof drh Deni Noviana mengatakan seminar internasional CIUICA yang kedua ini disusun sebagai agenda tahunan untuk memperkuat jaringan kerja sama berbagai bidang antara para peserta dan pemangku kepentingan terkait. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan visi IPB University yang terus menempatkan pertanian menjadi perhatian dalam berbagai rencana strategisnya.

“IPB University menempati peringkat ke-51 dalam QS World University Ranking pada subjek Agriculture and Forestry tahun 2024. Di antara top-10 perguruan tinggi di Asia pada subjek tersebut, terdapat 5 perguruan tinggi Tiongkok, dan IPB University berada pada posisi nomor 7,” ucapnya.

Prof Deni berharap pertemuan ini dapat menghasilkan berbagai luaran, termasuk berbagi hasil penelitian dan gagasan di bidang pertanian dan teknologi. Lebih lanjut, adanya forum ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia, dengan fokus pada langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan di masa depan.

Deputi Direktur Departemen Pendidikan Provinsi Shandong, Mr Zhong Hongbo mengungkapkan, pertemuan ini menandai dimulainya kembali pertukaran personel, kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pendidikan, fasilitas, dan pariwisata antara kedua belah pihak, serta pertukaran budaya antar masyarakat.

“Langkah ini adalah implementasi penting dari kesepahaman yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, yang mendorong perkembangan pendidikan dan komunitas antara Tiongkok dan Indonesia secara positif,” tuturnya.

President of Dezhou University, Prof Zhao Changlin mengatakan inisiasi konsorsium ini dapat menjadi pemicu bagi pembentukan pusat keunggulan di berbagai bidang lain yang sesuai dengan keahlian inti dari perguruan tinggi anggota CIUICA.

“Diharapkan bahwa melalui inisiatif ini, akan terjadi peningkatan kolaborasi antara perguruan tinggi dalam konsorsium untuk mengembangkan program-program unggulan yang memanfaatkan keahlian kolektif mereka,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni IPB University, Prof Iskandar Z Siregar mengungkapkan, Indonesia dan Tiongkok merupakan negara penghasil produk pangan untuk wilayah Asia dan dunia, salah satunya adalah komoditas beras.

Ia mengatakan, IPB University berkomitmen mendorong jejaring perguruan tinggi di global-south dalam bertransformasi menuju pengembangan berkelanjutan antara lain untuk memajukan pertanian yang didukung inovasi dan teknologi.

“Melalui forum ini, kita dapat secara bersama-sama merumuskan program-program strategis serta merencanakan perluasan kerja sama dengan pihak-pihak lain di Tiongkok, Indonesia dan bahkan kawasan Asia,” ungkapnya. (dr/Rz)