Guru Besar IPB University: Stok Ikan Melimpah di Lautan Tapi Produksi Ikan Tuna Nasional Turun

Guru Besar IPB University: Stok Ikan Melimpah di Lautan Tapi Produksi Ikan Tuna Nasional Turun

guru-besar-ipb-university-stok-ikan-melimpah-di-lautan-tapi-produksi-ikan-tuna-nasional-turun-news
Riset

Kebijakan pemerintah mengenai pelarangan transshipment dan moratorium ijin kapal perikanan, telah memulihkan stok ikan di lautan. Namun kebijakan ini juga memberikan dampak kurang baik terhadap bisnis perikanan tuna yaitu terjadinya penurunan produksi ikan tuna nasional.

 

“Saat ini perikanan tuna longline sedang mengalami kemunduran. Kinerja ekspor Indonesia secara umum mengalami penurunan pada periode lima tahun terakhir. Ekspor tuna Indonesia, khususnya ikan tuna sirip biru selatan, mata besar, madidihang dan albakora cenderung menurun pada 2015-2016 dan meningkat kembali pada tahun 2017-2018 namun belum menyamai total ekspor tahun 2014. Negara tujuan utama ekspor yakni Thailand, Jepang, Uni Eropa, USA dan Inggris,” ujar Prof Dr Ir Tri Wiji Nurani, MSi, Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University saat Konferensi Pers Pra Orasi di Kampus Baranangsiang, Bogor (21/11).

Menurutnya, isu utama perdagangan ekspor yaitu terkait dengan hambatan tarif dan non tarif. Standar mutu produk merupakan salah satu contoh hambatan non tarif. Keamanan pangan dan jaminan mutu menjadi prioritas bagi banyak negara importir.
“Pemerintah telah memiliki keberpihakan akan pentingnya jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, namun implementasi di lapangannya masih rendah,” ujarnya.

Pembangunan perikanan tuna perlu direvitalisasi dengan cara menumbuhkembangkan dan memperkuat kembali bisnis perikanan tuna. Bisnis perikanan tuna berkelanjutan dan berkeadilan dapat diwujudkan dengan adanya jaminan input.
“Keterjaminan input bisa diraih denan adanya sarana prasarana, ketersediaan sumberdaya ikan, sumberdaya manusia yang kompeten dan memiliki kapabilitas tinggi, ketersediaan data dan informasi, ketersediaan modal, infrastruktur, kemudahan akses pasar dan regulasi yang mendukung untuk jaminan investigasi.

Selain itu peluang pasar dalam negeri perlu diciptakan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor. Peningkatan pasar dalam negeri juga untuk meningkatkan konsumsi ikan serta gizi yang baik bagi penduduk Indonesia,” imbuhnya. (Zul)

Keyword: Perikanan, Prof Tri Wiji Nurani, Orasi Ilmiah, IPB University