Sarasehan Para Ketua BEM PT di Pimnas ke-29

Sarasehan Para Ketua BEM PT di Pimnas ke-29

sarasehan-BEM
Berita
Sebanyak 85 orang pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se-Indonesia menghadiri acara sarasehan ketua BEM PT  se-Indonesia di Auditorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) Kampus IPB Darmaga, Selasa-Rabu (9-10/8). Acara sarasehan yang merupakan rangkaian dari kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIX (Pimnas ke-29) di IPB ini mengusung tema "Optimalisasi Peran Badan Eksekutif Mahasiswa Menuju Kampus Prestatif Guna Meningkatkan Daya Saing".
 
Pada kesempatan ini hadir Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Prof.Dr. Yonny Koesmaryono. Ia mengungkapkan bahwa acara sarasehan BEM PT ini merupakan kegiatan BEM pertama yang dilakukan selama sejarah Pimnas. Ia menambahan bahwa hal ini perlu diadakan untuk memberikan wadah bagi para Ketua BEM dari berbagai PT dan daerah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran terkait isu penting di masyarakat dan pendidikan sebagai salah satu bentuk kepedulian sebagai generasi muda.
 
Kegiatan sarasehan dimulai dengan diskusi kepemimpinan yang dimoderatori oleh alumni Ketua BEM IPB M. Sigit Susanto, SP dan menghadirkan dua pembicara yaitu yaitu Ivan Ahda, Ketua Forum Pemuda yang membahas tentang “Rethinking about our movement” dan Dr. Irfan Syauqi Beik, mantan Ketua BEM IPB yang kini menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CI-BEST) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB yang membahas tentang idealime dan kepemimpinan.
 
Acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion dengan topik  “Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai Penggerak Prestasi Mahasiswa”. Dalam diskusi ini, masing-masing pimpinan BEM dibagi ke dalam 13 unit grup dari kampus yang berbeda. Arya Ardiansyah (Ketua BEM UI) selaku moderator diskusi menyampaikan brainstorming terlebih dahulu mengenai topik diskusi. Selanjutnya peserta diskusi diarahkan untuk berdiskusi di masing-masing unit grup selama lebih kurang 15 menit.
 
FGD pertama ini menghasilkan rumusan peraturan dan sistem yang perlu ditempuh oleh para pengurus BEM agar dapat mengoptimalkan perannya namun tetap dapat berprestasi. Hal ini dianggap perlu sebab menurut beberapa peserta FGD aktivis BEM terutama Presiden Mahasiswa merupakan role model bagi mahasiswa lainnya. Oleh sebab itu, Presiden Mahasiswa diharapkan dapat memberikan contoh dalam hal prestasi.
 
Hasil FGD ini akan dirumuskan oleh tim penyusun dari IPB menjadi naskah rekomendasi yang akan disampaikan kepada perwakilan Menristekdikti di penutupan Pimnas. (RF)