IPB Terima 2.629 Mahasiswa Baru Melalui SNMPTN Undangan

IPB Terima 2.629 Mahasiswa Baru Melalui SNMPTN Undangan

web-4
Berita

Senang, bangga dan haru dirasakan 2.629 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2012/2013 saat melakukan registrasi di Kampus IPB Darmaga, Bogor (12/6). Sebelum pukul 07.00 pagi, Common Class Room (CCR) dan Ghra Widya Wisuda (GWW) IPB sudah dipenuhi mahasiswa baru dan orang tuanya yang akan melakukan registrasi. Suasana meriah sangat terasa ketika Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) dari seluruh Indonesia meneriakkan yel-yelnya.

OMDA merupakan organisasi yang terbentuk di IPB berdasarkan asal daerah. Selain untuk menjalin silaturrahmi sesama mahasiswa, OMDA juga giat melakukan kegiatan promosi atau sosialisasi tentang IPB di SMA asal daerahnya.  Hasilnya, dari beberapa mahasiswa baru yang berhasil diwawancara, kebanyakan memilih IPB karena pengaruh dari kakak kelasnya.

“Saya tertarik masuk IPB setelah ada informasi tentang IPB dari kakak kelas. Waktu kakak kelas dari Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) melakukan promosi ke sekolah, “sense of” IPB nya sangat terasa dan orangnya supel-supel serta cara penyampaiannya yang luwes. Selain itu, kayaknya mereka itu cinta IPB banget kayak chibi-chibi cherlybelle,” ujar Ikbal Taqiyudin, mahasiswa baru yang diterima di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Bogor.

Menurut lulusan berprestasi dari SMAN 1 Kuningan, Jawa Barat, ia memberanikan diri memilih IPB karena ada bidik misi dan menurut pengalaman kakak kelasnya banyak beasiswa lain yang disediakan oleh IPB. Sulung dari tiga bersaudara ini merupakan salah satu penerima bidikmisi IPB.

Keberaniannya untuk menggapai cita-cita kembali tumbuh. Kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan, apalagi orangtuanya masih membiayai kedua adiknya di bangku sekolah tidak memupuskan semangatnya untuk belajar. Selama di bangku sekolah Ikbal selalu meraih ranking satu atau dua.

“Dengan adanya program bidikmisi ini, saya sangat senang sekali karena peluang saya bisa mengenyam pendidikan tinggi terbuka lebar, karena saya berasal dari keluarga kurang mampu. Selain itu, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada sekolah saya karena untuk keperluan melengkapi berkas registrasi, sekolah mengijinkan saya mengambil rapor padahal saya masih memiliki tunggakan sebesar 750 ribu rupiah,” tuturnya.

Senada dengan Ikbal, Alexander Bukit dari SMAN 1 Brastagi juga merasa akhirnya cita-citanya untuk meneruskan ke perguruan tinggi tercapai melalui program bidikmisi. Untuk menuntaskan pendidikan di bangku SMA, Alexander harus mencari biaya sendiri.

Sepulang sekolah dari jam 6 hingga jam 9 malam, ia harus menjaga toko makanan di Hotel Mickey Holiday Medan. Di hari sabtu dan minggu biasanya Alex menjadi pelayan restoran. Selain untuk membiayai sekolahnya, penghasilan dari kerja paruh waktu ini juga ia gunakan untuk membiayai sekolah adiknya.

“Saya senang bisa diterima di Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Saya ingin menjadi orang sukses yang nantinya bisa membahagiakan kedua orang tua saya dan bisa mengangkat ekonomi keluarga,” jelasnya.  Dari keseluruhan yang diterima, 1000 mahasiswa baru IPB mendapatkan Beasiswa Bidikmisi.  “IPB mendapatkan jatah bidikmisi sebanyak 1000 kursi namun yang mendaftar bidikmisi IPB melebihi kuota yakni sebesar 1300 orang. Namun tidak perlu khawatir, jika dari keseluruhan pendaftar memang benar miskin atau kurang mampu (sesuai syarat penerima beasiswa bidikmisi), masih banyak jenis beasiswa yang bisa didapatkan di IPB,” ujar Megawati Simajuntak, SP, MSi, Kasubdit Bidang Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan IPB.  Di saat bersamaan, orang tua/wali mahasiswa disambut Rektor  dalam sebuah acara diskusi. (zul)