Launching “Orange Book” FEM IPB

Launching “Orange Book” FEM IPB

Berita

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB melaunching sebuah buku berjudul "Orange Book". Kegiatan ini berlangsung dalam suatu acara Launching "Orange Book" FEM IPB Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global (Economic Sustainable Development in Facing Global Economic Crisis) yang dilangsungkan di Bidakara, Jakarta (16/7).

Di dalam buku ini dibahas empat pokok pikiran utama yaitu, Pertama, Krisis Ekonomi Global, Tantangan, dan Respon Kebijakan Pemerintah. Kedua, Arah Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Global. Ketiga, Berbagai Sudut Pandang dan Solusi untuk Menjawab Tantangan Krisis Ekonomi Global, dan keempat adalah Beberapa Tinjauan Kasus di Sektar Pertanian dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global.

Buku ini ditulis oleh jajaran dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Abdul Kohar, Akhmad Fauzi, Anny Ratnawati, Arief Daryanto, Boedi Arso Teguh Widodo, Bunasor Sanim, Dedi Budiman Hakim, Eka Intan Kumala Putri, Hermanto Siregar, Irfan Syauqi Beik, Mangara Tambunan, Muhammad Firdaus, Noer Azam Achsani, Nunung Kusnadi, Nunung Nuryartono, Rina Oktaviani, Sahat M.H. Simanjuntak, Saptana, Siti Jahroh, Tanti Novianti, Yayah K. Wagiono, dan Yusman Syaukat. Buku ini diterbitkan oleh PT. Penerbit IPB Press.

Selain Launching, di gelar juga bedah bukunya yang dibahas oleh tiga orang dengan moderator Wakil Pimpinan Redaksi Info Bank, Eko B Suprianto. Ketiga pembahas itu adalah Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurti, Rizal A. Jafar (BI) dan Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Bappenas, Bambang Priambodo.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Dr. Sri Hartoyo, mengatakan, krisis financial global, yang kemudian berlanjut menjadi krisis ekonomi global yang melanda seluruh dunia saat ini diawali dengan persoalan kredit macet berisiko tinggi di sekitar perumahan Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2007. Kuatnya intensitas krisis tidak hanya berdampak pada sektor financial, namun juga telah mempengaruhi sektor riil di berbagai penjuru dunia. Krisis ini ekonomi global tersebut dan dampaknya diperkirakan oleh banyak pihak masih akan terus berlangsung sampai beberapa tahun ke depan. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.

"Orange Book merupakan sumbangan pemikiran staf Pengajar di FEM IPB yang disarikan dari kegiatan Dies Sewindu FEM. Buku yang bertemakam "Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global" ini dipersembakan sebagai masukan bagi penentu kebijakan ekonomi Indonesia dan pelaku ekonomi lainnya di tengah gejolak perekonomian dunia," tandas dekan.

Menurutnya, berbagai sudut pandang diketengahkan untuk memberikan alternatif solusi dengan tetap mempertahankan ekonomi berkelanjutan dengan penekanan keseimbangan antara tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan. Sejumlah indikator-indikator ekonomi seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), kesenjangan ekonomi (kemiskinan), hutang, investasi, aliran modal, nilai tukar dan inflasi dari sisi makro ekonomi dan ketersediaan pangan, pakan, energi dan sumberdaya alam lainnya disajikan untuk mengidentifikasi potensi kerentanan perekonomian. Sejumlah dampak negatif pertumbuhan dari sisi lingkungan seperti kerusakan lingkungan ditampilkan.

Namun, alternatif solusi dicoba untuk diketengahkan dari berbagai sudut pandang baik melalui perdagangan, pembiayaan, usaha mikro, kecil dan menengah, manajemen serta perbankan syariah, disertai dengan studi kasus di sektor pertanian untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

"Dukungan kebijakan fiskal bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan disampaikan juga dengan gamblang. Beberapa kebijakan stimulus fiskal yang dapat dilakukan pemerintah disajikan untuk merspon krisis financial dan ekonomi global," ujarnya. (man)