Orasi Budaya “Nina Bobo Bagi Para Ekonom: Kemewahan Sikap Berjarak” di Momen Dies Natalis FEM IPB Ke-8

Orasi Budaya “Nina Bobo Bagi Para Ekonom: Kemewahan Sikap Berjarak” di Momen Dies Natalis FEM IPB Ke-8

Berita

Tanggal 6 April menjadi hari bersejarah bagi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Tahun ini genap 8 tahun usia fakultas ini. Bertepatan dengan itu, serangkaian acara digelar sepanjang April-Mei 2009. Pembukaan peringatan Dies Natalis FEM IPB digelar (6/4) di Auditorium Thoyyib Hadiwijaya Kampus IPB Darmaga.

Ketua Panitia, Dr. Rina Oktaviani mengatakan krisis ekonomi global menjadi tantangan ekonom IPB untuk memberikan sumbangsing pemikirannya. “Krisis mengguncang sektor riil dan non riil. Ini merupakan kesempatan bagi FEM IPB memberikan buah pemikirannya dalam meringankan dampak krisis khususnya di sektor rill,” kata Dr. Rina dalam sambutan pembukaannya.

Dekan FEM IPB, Dr.Sri Hartoyo menambahkan pada usianya ke-8, FEM IPB telah mencapai beberapa prestasi yang mengesankan diantaranya rata-rata IPK lulusan sebesar 3,16. Angka ini di atas rata-rata IPB. Lulusan FEM IPB memiliki masa tunggu waktu kerja rata-rata 2 bulan. “Terjadi peningkatan jumlah publikasi ilmiah penelitian staf pengajar baik di jurnal nasional maupun internasional. Tentu ini membanggakan bagi kami,” tandas Dekan. Lebih lanjut dikatakannya, yang membahagiakan juga, FEM IPB telah terakreditasi nasional “Baik”. Dua departemen yakni Departemen Agribisnis dan Departemen Ilmu Ekonomi memperoleh akreditasi A. Sedangkan Departemen Manajemen dan Departemen Ilmu Ekonomi dan Sumber Daya Lingkungan memperoleh akreditasi B.

Ketua Senat FEM IPB Prof.Dr.Bunasor Sanim menyampaikan tiga hal pokok yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merefleksikan usia 8 tahun FEM. “Pertama, sejauhmana pengembangan economic and management science dalam menunjang pembangunan pertanian. Kedua, sejauhmana pengelolaan institusi FEM dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip pengelolaan institusi yang modern. Ketiga, sejauhmana pencapaian prestasi segenap sivitas akadmika FEM di kancah nasional maupun internasional.”

Pencapaian prestasi FEM telah banyak dilakukan semenjak berdirinya FEM delapan tahun silam, baik prestasi staf pengajar, pegawai, mahasiswa dan alumni yang mampu menghantarkan FEM sebagai fakultas baru di IPB yang disegani dan diperhitungkan dalam kancah kompetensi fakultas ekonomi di perguruan tinggi Indonesia. “Pencapaian prestasi FEM saat ini selayaknya jangan membuat sivitas akademik FEM merasa puas diri. Seyogyanya pula melakukan refleksi pencapaian prestasi yang lebih baik. Ke depan adalah bagaimana mewujudkan visi FEM 2020 menjadi a world class faculty yang sejajar dengan school business terkemuka di dunia,” ujar Prof. Bunasor.

Mewakili Rektor IPB, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS mengapresiasi keberhasilan yang telah dicapai FEM IPB. “Saya melihat kemajuan ini terwujud salah satunya karena solidnya seluruh sivitas akademika FEM khususnya staf pengajar yang senior dan yunior. Terlihat senior memberikan apreasiasi dan kesempatan kepada para yuniornya untuk berkreasi memajukan FEM,” tandas Prof.Yonny. Hal inilah menurut Prof. Yonny yang patut dicontoh fakultas lain di IPB.

Acara pembukaan dies kian semarak dengan digelarnya Orasi Budaya bertajuk “Nina Bobo Bagi Para Ekonom: Kemewahan Sikap Berjarak“ oleh Budayawan LIPI Dr.Muhammad Sobari. Dalam kesempatan itu dilakukan penyerahan InterCAFE Award masing-masing kepada Dr.Rina Oktaviani, Prof.Hermanto Siregar, dan Dr.H.S Priyarsono. Award diserahkan langsung oleh Direktur InterCAFE IPB, Dr. Iman Sugema. “Award ini merupakan salah satu bentuk apresiasi InterCAFE atas prestasi beliau-beliau dalam mempublikasikan karya ilmiah di jurnal internasional maupun chapter buku internasional. (ris)