Mahasiswa SPs IPB University Edukasi Siswa Mengenai Pentingnya Pengelolaan Sampah di Pesisir Laut

Mahasiswa SPs IPB University Edukasi Siswa Mengenai Pentingnya Pengelolaan Sampah di Pesisir Laut

Mahasiswa SPs IPB University Edukasi Siswa Mengenai Pentingnya Pengelolaan Sampah di Pesisir Laut
Student Insight

Sebanyak 15 mahasiswa dan dosen Sekolah Pascasarjana (SPs) Program Studi (Prodi) Ekonomi Kelautan Tropika melakukan kegiatan Field Trip ke Pulau Tidung, Wilayah Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada 19/1. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni pengabdian masyarakat dengan mengunjungi salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Pulau Tidung.

Dr Kastana Sapanli, Ketua Prodi Ekonomi Kelautan Tropika menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. Ia mengajak para siswa SDN 03 Pagi untuk mempunyai mimpi dalam mencapai pendidikan yang tinggi agar dapat membangun Pulau Tidung di masa depan.

“Permasalahan sampah masih menjadi isu dalam pengelolaan pulau kecil termasuk Pulau Tidung. Sampah di Pulau Tidung tidak hanya berasal dari rumah tangga, namun juga berasal dari 13 muara yang terdapat di Pulau ini. Pulau Tidung sebagai salah satu destinasi wisata di Kepulauan Seribu harus dapat mengelola sampah, sehingga lingkungan menjadi bersih dan indah yang akan mendatangkan lebih banyak wisatawan serta mencegah bencana banjir,” ungkapnya.

Devi Soraya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDN 03 Pagi menyampaikan apresiasi kepada rekan mahasiswa dan dosen dari Prodi Ekonomi Kelautan Tropika yang telah berkunjung dan berbagi pengetahuan di SDN 03 pagi.

”Saya berharap agar ilmu yang dibagikan oleh para mahasiswa IPB University dapat dipraktikkan oleh siswa untuk turut menjaga kebersihan Pulau Tidung dan nantinya anak-anak Pulau Tidung bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan kembali untuk mengembangkan Pulau Tidung,”

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa SPs IPB University yaitu Mira dan Tenny dengan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai kategori sampah organik, sampah anorganik hingga limbah berbahaya dan beracun yang kemudian dilanjutkan dengan dampaknya terhadap lingkungan laut jika tidak dikelola dengan baik.

“Pengelolaan sampah khususnya di pulau kecil membutuhkan dukungan berbagai pihak termasuk para generasi muda. Menumbuhkan kesadaran sejak dini mengenai pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun generasi muda yang cinta dan bertanggung jawab terhadap pesisir dan laut dengan segala keindahan dan sumber dayanya,” tutur Mira. (*/Lp)