Dosen IPB University Terapkan Inovasi untuk Masyarakat Tasikmalaya Bersama Dua Mitra Perguruan Tinggi

Dosen IPB University Terapkan Inovasi untuk Masyarakat Tasikmalaya Bersama Dua Mitra Perguruan Tinggi

Dosen IPB University Terapkan Inovasi untuk Masyarakat Tasikmalaya Bersama Dua Mitra Perguruan Tinggi
Berita

Dalam rangka pelaksanaan program Dosen Mengabdi Inovasi tahun 2023, IPB University bersama Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Universitas Siliwangi (Unsil) berkolaborasi mendiseminasikan inovasi Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi) di Kota Tasikmalaya. Program ini merupakan kelanjutan dari program Dosen Pulang Kampung (DPK) 2022.

Ketua tim Dosen Mengabdi Inovasi, Prof Budi Indra Setiawan berujar, FONi merupakan teknologi tepat guna yang mampu memberikan air dan nutrisi ke setiap tanam di dalam pot secara otomatis. Teknologi ini telah diregistrasi paten dengan nomor P00202215852.

“Pemberian air dan nutrisi tersebut sesuai kebutuhan air tanaman aktual berdasarkan prinsip irigasi evapotranspiratif. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi irigasi mendekati 100 persen,” paparnya.

Ia mengatakan, FONi menjadikan bertani lebih nyaman bagi siapa saja, termasuk pemula, dapat dilakukan di mana saja di ruang terbuka yang mendapat sinar matahari. Juga, siapa pun dapat membuat FONi mengingat konstruksinya yang sederhana dan semua materialnya pun mudah diperoleh.

“Diseminasi ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi mengerti cara menanam yang praktis dan mudah, tanpa harus menyiram tanaman,” ungkap Indra, salah satu warga setempat yang mengikuti kegiatan.

“Kami juga jadi bersemangat untuk membudidayakan tanaman, baik sayur-sayuran maupun buah-buahan karena mendengar langsung penjelasan dari tim Dosen Mengabdi Inovasi yang berhasil menanam dengan FONi dan menghasilkan produksi tanaman yang cukup baik. Harapannya kami dapat memenuhi sendiri kebutuhan sayur dalam rumah tangga,” kata Indra.

Dari kegiatan ini, Madrasah Al-Mashur dan masyarakat setempat berhasil menanam cabai, tomat, melon dan kangkung organik yang sudah dapat dipetik beberapa kali. Sementara itu, Unsil menanam berbagai jenis sayuran organik termasuk sawi yang telah panen perdana dan sangat diminati pasar.

Sebelumnya, Unsil menanamnya langsung di polybag yang disiram manual hampir setiap pagi dan sore serta menghadapi gangguan gulma. FONi dapat mengatasi permasalahan tersebut sehingga tanaman dapat tumbuh subur dan kebutuhan tenaga kerja pun turun drastis.

“Saya yakin bahwa FONi dapat menghasilkan sayuran organik yang berkesinambungan terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” sebut salah satu dosen Unsil, Ade Hilman.

Melalui program Dosen Mengabdi Inovasi ini, terpasang beberapa unit FONi di Madrasah Al-Manshur, Tasikmalaya. Selain itu, satu unit FONi juga berhasil dinstal di laboratorium lapangan kampus Unsil Tasikmalaya untuk pendidikan dan pengembangan pada berbagai komoditas sayuran.

Dosen Unsri, Dr Riani Muharomah yang juga merupakan inventor dari paten FONi berucap, FONi kini telah dipasang di beberapa lokasi, antara lain Malino Highlands Sulawesi Selatan, Purwokerto Jawa Timur dan Pulau Buru, Maluku.

Selanjutnya, ketiga universitas bersepakat akan memperluas diseminasi FONi, selain menambah unit FONi di Unsil dan Madrasah Al-Mashur, Dinas Pertanian setempat juga akan dirangkul menerapkan FONI di kebun yang dikelolanya serta bersama-sama memperkenalkan FONi kepada masyarakat yang lebih luas lagi. (*/Rz)