Kolaborasi MBKM, Mahasiswa Terlibat Riset Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum

Kolaborasi MBKM, Mahasiswa Terlibat Riset Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum

Kolaborasi MBKM, Mahasiswa Terlibat Riset Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum
Berita

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University menyelenggarakan Lokakarya Nasional Riset Bioekologi Dan Konservasi Lutung Sentarum, 18/9. Lokakarya ini dilaksanakan atas dasar adanya hasil dari kerjasama riset yang dilakukan oleh Fahutan IPB University bersama Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum dan Universitas Tanjungpura selama dua tahun.

Dr Naresworo Nugroho, Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University menyampaikan terimakasih atas dukungan yang diberikan Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan. Ia menyampaikan, acara ini merupakan kegiatan salah satu tridharma yang berlangsung selama dua tahun yang dilaksanakan oleh mahasiswa multistrata dalam menunjang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dr Naresworo mengatakan, melalui riset ini keberadaan lutung telah diketahui dari riset sisi genetik, populasi perilaku, sebaran, aktifitas jenis pakan kohabitasi berbagai habitat, interaksi dengan masyarakat dan potensi gangguannya.

“Masyarakat secara umum sekitar lokasi telah mendukung konservasi namun peningkatan kesadaran perlu ditingkatkan, sehingga kajian ini perlu upaya sosialisasi” tambahnya

Dengan mempertimbangkan lingkup riset yang masih berada di wilayah taman nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, maka data informasi ekologi diharapkan dapat berguna untuk mendukung dalam rangka penyelamatan satwa liar.

“Kami harapkan hasil riset ini dapat bermanfaat terutama dalam menambah ikon baru Wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Harapannya, hasil riset dapat menjadi pintu masuk upaya konservasi lutung Sentarum dengan lanskap wilayah lebih luas dan dapat menjadi rencana aksi dapat melingkupi seluruh populasi,” kata Dr Naresworo Nugroho, dosen IPB University.

Direktur Program Riset Bioekologi Dan Konservasi Lutung Sentarum, Dr Nyoto Santoso, menjelaskan bahwa 65 persen kelompok lutung dijumpai tersebar di dalam wilayah taman nasional dan selebihnya dijumpai pada habitat di sekitar taman nasional.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Itu Wahyu Rudianto menyampaikan bahwa Lutung Sentarum belum termasuk ke dalam mandat pengelolaannya. Ia menyebut, saat ini pihaknya mendapatkan mandat untuk mengelola satwa prioritas yang dilindungi seperti orang utan, bekantan, rangkong, arwana dan beberapa jenis lainnya.

“Sehingga riset yang dilakukan IPB University ini sangat bermanfaat dalam menentukan dan menetapkan lutung Sentarum menjadi mandat tambahan pengelolaan spesies prioritas,” katanya.

Prof Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), menyampaikan apresiasi atas inisiatif IPB University dan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang telah melakukan kegiatan riset Bioekologi Dan Konservasi Lutung Sentarum. Hal ini dapat menjadi pertimbangan kebijakan ke depan dan menjadi dasar tindak lanjut upaya konservasi.

Ia menyebut, analisis spesies lutung, dapat menjadi bahan penyusunan strategi rencana aksi dalam upaya Peningkatan kawasan konservasi. Selain itu, ia menyampaikan pentingnya IPB University dapat bekerjasama membangun kapasitas bagi universitas yang berada di danau Sentarum untuk melakukan riset bersama, sehingga akan muncul sense of belonging di daerah setempat.