FEMA IPB yang Pertama di Indonesia

FEMA IPB yang Pertama di Indonesia

Berita

Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan Fakultas yang menyelenggarakan disiplin akademik yang mempelajari interaksi manusia dan lingkungan serta kaitannya dengan gizi, kesehatan dan kebudayaan dengan memanfaatkan Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknolosi dan Seni) untuk mewujudkan kehidupan manusia, keluarga, masyarkat dan lingkungan berkualitas, yang pertama di Indonesia.

Begitu dipaparkan oleh Dekan FEMA IPB, Dr. Ir. Hardinsyah, MS, dalam sosialisasinya dengan wartawan, (28/1) di Bogor.

“Sesuai dengan motonya, ‘Pendidikan untuk kualitas kehidupan berkelanjutan,’ pendirian FEMA ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan yang lebih baik dan berkelanjutan dari adanya interaksi masyarakat dengan lingkungannya,” ujarnya.

Menurutnya, FEMA ini memiliki keunikan tersendiri disamping fakultas lain di IPB, berbeda dengan disiplin ilmu sosiologi dan antropologi. “Dalam ekologi manusia permasalahan tidak dilihat dari sisi sosial dan budaya saja, namun dipecahkan dengan memberikan inovasi sosial dalam pengelolaan lingkungan tersebut. Dimana sebelumnya sudah dipikirkan bagaimana caranya meminimalkan dampak negatif akibat interkasi manusia dengan lingkungannya itu,” ujarnya.

Salah satu contoh kasusnya, Ia menjelaskan, ekologi manusia ini bisa terapkan pada penyelesaian konflik antara masyarakat dengan perusahaan penambang.

Untuk prospek ke depan menurutnya, disiplin ilmu ini relevan dengan surat keuputusan Meneg BUMN yang isinya setiap perusahaan terutama BUMN supaya menyisihkan 1-3% dari profit untuk kegitan community development.

“Penyisihan dari profit itu untuk pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya,” ujarnya.

Terkait Fakultas baru ini Ia mengatakan, ada tiga departemen yang akan bernaung di bawahnya yaitu, Departemen Gizi Masyarakat, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen dan Departemen Komunikasu dan Pengembangan Masyarakat.

Sementara untuk staf pengajarnya, sudah ada sekitar 90 orang yang 50% bergelar doktor. Dimana 17 staf untuk Departemen Ilmu Keluaga dan Konsumen, 31 staf untuk Departemen Gizi Masyaraka dan sisanya 42 staf berada di Deprtemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

“Meskipun yang bergelar doktor ada sekitar 50% dari 90 orang itu, namun jika dibandingkan secara umum di IPB dari sisi ratio perlu adanya penambahan, terutama untuk Departemen Ilmu Kelurga dan Konsumen, ujarnya. (man)

Tentang FEMA IPB klik disini