Gagas Aplikasi E-Commerce Produk Pertanian, Irul Sabet Juara 3 Mahasiswa Berprestasi IPB

Gagas Aplikasi E-Commerce Produk Pertanian, Irul Sabet Juara 3 Mahasiswa Berprestasi IPB

gagas-aplikasi-e-commerce-produk-pertanian-irul-sabet-juara-3-mahasiswa-berprestasi-ipb-news
Prestasi

Dairul Fuhron, mahasiswa Departemen Ilmu Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi Juara 3 Mahasiswa Berprestasi (Mapres) 2017 tingkat IPB. Irul, demikian panggilan akrabnya. Ia mengaku butuh persiapan luar biasa untuk mengikuti proses seleksi Mapres Berprestasi tingkat IPB ini. “Sering kali saya harus begadang hingga larut malam untuk mempersiapkan proses seleksi, seperti membuat karya tulis dan mempersiapkan presentasi. Satu-satunya perjuangan yang harus saya lakukan dalam kedua proses ini adalah melawan waktu dan lelah,” tuturnya.

Pada periode Februari dan Maret semester ini, disamping aktivitas perkuliahan dan tugas-tugasnya, ia juga disibukkan dengan empat aktivitas sekaligus, yakni menjadi delegasi lomba debat bahasa Inggris Asian Law Student Association (ALSA) UI 2017; menjadi Ketua Divisi Liaison Officer (LO) kepanitiaan Java Overland Varsities English Debate (JOVED) 2017; menjadi pengurus Himpro Divisi Konsultan Data; serta menjadi pengajar privat mahasiswa Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU). 

Saat seleksi di tingkat IPB, Irul membawakan rancangan terkait permasalahan yang dihadapi oleh petani kecil dalam memasarkan hasil pertanian mereka. Ia menggagas sistem e-commerce khusus produk hasil pertanian yang menggunakan sistem transaksi berjangka dan disertai sistem informasi untuk membantu permasalahan petani tersebut.

“Saya memilih topik tersebut karena tertarik terhadap kasus kenaikan harga cabai yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Dimana saya melihat fakta bahwa kenaikan harga cabai ternyata tidak menguntungkan petani kecil, melainkan hanya menguntungkan pedagang pengumpul yang menjadi perantara. Kemudian dengan melihat pola digitalisasi yang terjadi saat ini (termasuk lahirnya transportasi online) saya ingin menerapkan hal yang sama untuk membantu petani kecil,” ujar pria kelahiran Malang 20 tahun lalu ini.

Prestasi yang diraihnya mulai di tingkat nasional maupun internasional. Sejak masuk IPB, ia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IPB Debating Community (IDC). Dari sini, saya berkesempatan untuk mewakili IPB pada kompetisi-kompetisi debat parlementer maupun simulasi sidang PBB  Model United Nations (MUN), baik di dalam maupun luar negeri.

Irul juga aktif dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat bersama dengan teman-temannya. PKM yang ia usung tentang program perpustakaan terpadu di SDN 03 Cihideung Udik. Irul dan tim menerapkan konsep baru perpustakaan yang mampu mengubah kondisi perpustakaan di SD tersebut dari yang tidak layak menjadi menarik. “Alhamdulillah dari kegiatan ini saya dan tim berhasil mendapatkan medali perak untuk presentasi dan poster pada Pimnas 29,” ujarnya.

Kegiatan yang juga ia geluti adalah mengikuti perlombaan paper yang berkaitan dengan agriculture. Pada paper tersebut Irul dan tim mengangkat topik “Krisis Animal Welfare pada Proses Pembuatan Kopi Luwak”. Ia dan tim membuat sebuah gagasan baru proses produksi kopi luwak tanpa adanya unsur penyiksaan terhadap luwak. Untuk gagasan ini, ia dan tim berhasil mendapatkan 3rd prize pada kompetisi yang diadakan di Taiwan. (Awl)