IPB University Kembangkan Tiga SPR di Kabupaten Lampung Tengah sebagai Platform Hilirisasi Inovasi

IPB University Kembangkan Tiga SPR di Kabupaten Lampung Tengah sebagai Platform Hilirisasi Inovasi

IPB University Kembangkan Tiga SPR di Kabupaten Lampung Tengah sebagai Platform Hilirisasi Inovasi
Berita

IPB University mengembangkan tiga Sekolah Peternakan Rakyat (SPR)-1111 di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Deklarasi dilakukan di lokasi peternak rakyat Desa Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lamteng, Selasa (12/9).

Dekan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr Amrozi menyatakan, SPR merupakan platform (media) proses hilirisasi inovasi bidang peternakan dan kesehatan hewan. Tiga SPR tersebut yaitu SPR Karnadi Jaya Abadi, SPR Berkah Ternak Bersama dan SPR Maju Jaya Bersama. Masing-masing berlokasi di Kecamatan Terbanggi Besar, Kecamatan Terusan Nunyai dan Kecamatan Way Pengubuan.

“SPR merupakan inovasi kelembagaan yang sudah berlangsung lama dan terus berlanjut sampai saat ini karena ditekuni oleh tim Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University yang diketuai oleh Prof Muladno. Kelembagaan ini sangat bagus dan layak untuk dikembangkan di Kabupaten Lamteng,” ungkapnya.

Deklarasi dihadiri sekitar 250 peserta di antaranya 150 peternak, Dinas Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (P3), PT Great Giant Livestock (GGL), 10 dosen dan tim Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (PMA) IPB University.

Kepala PSP3 IPB University, Prof Muladno melaporkan bahwa deklarasi kali ini merupakan yang ke-74, 75 dan 76 dari sejumlah SPR IPB University yang telah dideklarasikan di berbagai wilayah di Indonesia. Tiga SPR IPB University ini merupakan program percepatan (fast track) pertama sejak didirikan pada tahun 2013. Hal tersebut, kata dia, bisa dilakukan karena dukungan pendanaan dari program Matching Fund Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang dimotori oleh Prof Agik Suprayogi, dosen SKHB IPB University.

“Ke depan, program pengembangan SPR IPB University di Kabupaten Lamteng harus sudah menggunakan pendanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dari pemerintah daerah (pemda),” ungkap Prof Muladno.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamteng Nirlan SH, MM menyampaikan bahwa IPB University sangat serius membantu pembangunan sektor peternakan di wilayahnya. Sejumlah inovasi IPB University seperti Katulac® dan Fedtugrow® (IPB University-PT GGL) telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Peternak SPR Andini Jaya Tiasmojo di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur telah merasakan manfaat inovasi ini pada tahun lalu. Kami berharap SPR di tiga kecamatan ini juga dapat memanfaatkan produk tersebut,” tandasnya.

Nirlan meyakini, melalui SPR IPB University, inovasi dan perbaikan kelembagaan peternak di Kabupaten Lamteng dapat segera terwujud. Oleh karena itu, tahun depan, pihaknya akan mengembangkan sebanyak 15 SPR IPB University di Lamteng. Dalam waktu dekat, juga akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara IPB University dan Dinas P3 Kabupaten Lamteng.

Prof Agik dalam momen itu menambahkan, pendirian SPR-1111 IPB University merupakan model platform hilirisasi perguruan tinggi untuk masyarakat dan petani (Hiper-Madani), melalui korporasi tetra helix (perguruan tinggi, pemda/pemkab, swasta dan petani/peternak). Menurut dia, posisi SPR sangat strategis dalam Hiper-Madani.

“Bertambahnya jumlah SPR ini, menunjukkan kiprah IPB University dalam membangun dunia peternakan di Indonesia semakin nyata. Diharapkan melalui model platform Hiper-Madani ini, inovasi produk IPB University seperti Katulac® dan Fedtugrow® dapat menjadi kebutuhan bagi peternak dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha mereka,” tutur Prof Agik.

Ketua Dewan Perwakilan Pemilik Ternak (DPPT) SPR Karnadi Jaya Abadi, Rozi mengaku, “Kami sudah lama beternak sapi penggemukan. Namun, kami masih merasa kurang ilmu dan teknologi, sehingga ingin belajar pada IPB University melalui SPR. Semoga inovasi dan kehadiran dosen IPB University memberikan harapan baru bagi kemajuan peternakan sapi di SPR kami,” sambut Rozi. (asp/Rz)