GIVER-PRO, Tabir Surya Alami Buatan Mahasiswa IPB University

GIVER-PRO, Tabir Surya Alami Buatan Mahasiswa IPB University

giver-pro-tabir-surya-alami-buatan-mahasiswa-ipb-university-news
Riset

Anda yang kesehariannya sering terpapar sinar matahari, sangat dimungkinkan mengalami dampak buruk radiasi sinar Ultraviolet (UV). Memang, sinar UV memiliki manfaat seperti mensintesis vitamin D dan bisa membunuh bakteri pada kulit. Namun, terpapar sinar UV secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit kulit seperti kemerahan pada kulit, kulit terasa seperti terbakar, kerutan bahkan bisa sampai kanker kulit.

Tiga mahasiswa IPB University, Salman Arib Rozan, Nazer Hiddayah dan Ruri Aruntika Sari menemukan sebuah solusi. Mereka mengembangkan krim tabir surya berbahan dasar alami dari ekstrak daun gaharu, bernama GIVER-PRO.

“Paparan sinar ultraviolet pada kulit yang berlebihan mampu menyebabkan iritasi pada kulit, bahkan bisa sampai kanker kulit. Oleh karenanya, kita mencoba mengembangkan GIVER-PRO, krim tabir surya berbahan alami dari daun gaharu,” ungkap Salman.

Menurut Salman, ketersediaan pohon gaharu mudah diperoleh. Berdasarkan penelitian yang dibacanya,  jumlah pohon penghasil gaharu yang telah ditanam oleh masyarakat maupun instansi pemerintah di seluruh Indonesia sampai dengan tahun 2014 berjumlah 3.249.959 pohon dan terdapat 67.221 pohon diantaranya dari jenis G. versteegii yang ditanam di 29 Kabupaten di Jawa Timur.

“Bagian dari pohon gaharu yang sering dimanfaatkan adalah gubal (kayu yang diinokulasi oleh bakteri). Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa nilai Sun Protector Factor (SPF) daun gaharu (Gyrinops versteegii) termasuk ultra dengan nilai 12,36,” ujar Salman.

Menurut Salman, GIVER-PRO dibuat menggunakan ekstrak alami dengan pelarut etanol dan aman menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Temuan ini dapat menjadi solusi menggantikan tabir surya yang beredar di pasaran yang menggunakan bahan sintetis dan dapat menimbulkan penyakit jangka panjang seperti penyakit liver.

“Sasaran kami adalah masyarakat umum di atas 10 tahun yang aktivitasnya sering terpapar sinar matahari dan polusi atau yang ingin menjaga kulitnya dari sinar UV dan polusi dengan bahan alami tanpa efek samping,” tutur Salman. (Rz/Zul)