Orasi Pakar Rempah IPB: Kontribusi Ilmu dan Teknologi di Dunia Rempah

Orasi Pakar Rempah IPB: Kontribusi Ilmu dan Teknologi di Dunia Rempah

Prof-Sedarnawati
Riset

Prof Dr Sedarnawati Yasni, pakar rempah Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan orasi ilmiah untuk mengukuhkan gelar Guru Besar yang berhasil disandangnya, Sabtu (6/12), di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga. Dalam jumpa pers jelang Orasi Ilmiah, Prof. Sedarnawati mempresentasikan ringkasan risetnya yang berjudul “Kontribusi Ilmu dan Teknologi Pangan dalam Pembangunan Nasional: Suatu Tinjauan Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Ekstraktif Rempah yang Mendukung Program Pembangunan Bidang Pangan dan Kesehatan”.

“Riset saya fokus pada tanaman rempah dan herbal terutama temulawak dan lempuyang, yang saya lakukan sejak tahun 1988 hingga tahun 1993. Komponen aktif temulawak berperan dalam proses metabolisme lemak, berpengaruh terhadap kondisi hipokolesterolemia dan hipotrigliseridemia, metabolisme kolesterol di dalam hati, efektif mengobati diare, mencegah kanker kolon dan meningkatkan sistem imun. Minyak atsiri yang terkandung dalam temulawak menghambat sintesa asam lemak penyebab timbulnya kolesterol dan trigliserid,” terangnya.

Menurutnya, dari sejarah masa lalu masyarakat memiliki adat yang berlandaskan mitos, yang menyatakan adanya khasiat berbagai rempah dalam bentuk jamu. Perkembangan mutakhir ternyata adat tersebut dapat menjadi manfaat karena pemahaman secara rasional-empirikal melalui berbagai penelitian.

Beberapa riset Prof. Sedarnawati terkait pemanfaatan rempah yakni rempah yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami adalah Antarasa, Andalehat, Mobe dan Sotul. Selain itu juga pencita rasa, misal menambah pekak pada produk kecap.

“Dari riset saya tentang pemanfaatan rempah untuk antioksidan, kami kembangkan komposisi minuman kesehatan rempah dan proses pembuatannya mendapatkan paten nomor ID 0017450. Produk ini campuran dari 17 macam rempah. Produk disukai konsumen, karena dinilai aman, daya awet tinggi dan aktivitas antioksidan minyak atsirinya lebih besar jika dibandingkan antioksidan sintetik Butylated Hydroxytoluene,” ujarnya.

Selain itu penambahan kurkuminoid temulawak pada Virgin Coconut Oil (VCO) dapat menahan kerusakan hati. Pemanfaatan ekstrak cabe jawa dapat menjaga kesehatan tubuh dari peningkatan tekanan darah, peningkatan komposisi lemak darah dan kadar glukosa darah jika dikonsumsi selama satu minggu. Pemanfaatan sirih merah untuk penderita diabetes melalui pembuatan minuman kesehatan. Untuk ini, air daun sirih merah dicampur ekstrak air kayu manis, ekstrak air jahe dan pemanis stevia. “Melihat prospek pemanfaatan dan pengembangannya, saya yakin Indonesia akan mampu melakukan pembangunan melalui fokus jalur rempah dengan menggali kekayaan yang dimiliki,” tandasnya.(zul)