MENINGKATKAN PERAN USG SEBAGAI SARANA RADIODIAGNOSTIK DI DUNIA KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA

MENINGKATKAN PERAN USG SEBAGAI SARANA RADIODIAGNOSTIK DI DUNIA KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA

Berita

Course of Small Animal Diagnostic Ultrasound
Intermediate Level
21-22 November 2008

MENINGKATKAN PERAN USG SEBAGAI SARANA RADIODIAGNOSTIK DI DUNIA KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA
Bagian Bedah dan Radiologi
Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB


Ultrasonografi merupakan sarana radiodiagnostik yang berkembang dan sudah diaplikasikan di dunia kedokteran hewan. Di negara maju, aplikasi USG telah menjadi bagian integral dari institusi akademik dan praktisi kedokteran hewan sehingga potensi ini perlu untuk diberdayakan secara optimal di dunia kedokteran hewan Indonesia.

Didorong oleh kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter hewan dalam mengunakan USG sebagai sarana penegakkan diagnosa penyakit, Bagian Bedah dan Radiologi yang dikepalai oleh Dr. drh. Sabdi Hasan Aliambar, MS kembali mengadakan kursus “Course of Small Animal Diagnostic Ultrasound 2008, Intermediate Level”. Kursus ini merupakan lanjutan dari kursus sebelumnya, yaitu “Course of Small Animal Diagnostic Ultrasound 2008, Basic Level” yang sudah diselenggarakan dalam 2 gelombang, yaitu pada bulan Mei 2008 dan Juli 2008. Kursus USG ini secara rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh Bagian Bedah dan Radiologi sebagai bentuk continuing education bagi praktisi dokter hewan dengan 3 (tiga) tingkat yaitu: Dasar (Basic), Menengah (Intermediate) dan Lanjut (Advance).

Kursus kali ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS. Dalam sambutannya, beliau sangat mendukung kegiatan serupa yang dapat menggairahkan atmosfer pendidikan di FKH IPB. Bertindak sebagai ketua pelaksana adalah drh. Rr. Soesatyoratih yang juga merupakan dosen di Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB. “Kursus ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan pemahaman peserta dalam mengaplikasikan USG sebagai sarana penunjang diagnosa untuk pemeriksaan klinis pada soft tissue organ-organ tubuh hewan, sesuai dengan tema kursus ini”, terang ketua pelaksana.

Kursus yang dilaksanakan di Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB pada tanggal 21-22 November 2008 ini diikuti oleh praktisi dokter hewan yang berasal dari berbagai institusi se-Jawa dan Bali, diantaranya dari Taman Safari Indonesia, Dinas Poskeswan DKI, Subdit Satwa SAMAPTA Polri, Rumah Sakit Hewan Jakarta (RSHJ), Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), praktisi dari klinik di Surabaya, Bali, Bandung, Jakarta dan Banten. Hampir semua peserta kursus ini telah mengikuti kursus USG Basic level yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Bertindak sebagai penanggung jawab kuliah dan praktikum adalah drh. Deni Noviana, Ph.D (Sertifikasi dari European School for Advanced Veterinary Studies-ESAVS for Ultrasound Course). Beliau menjelaskan bahwa pada praktikum ini peserta dituntut untuk mendiagnosa langsung pada hewan dengan USG sebagai sarana radiodiagnostik penunjang. Setiap hewan telah dilengkapi dengan data diagnosa penunjang lain, seperti: roentgent (x-ray), hematologi rutin, urinalisis lengkap, pemeriksaan ulas darah, pemeriksaan kimia darah dan sebagainya. Instruktur kursus ini terdiri dari: drh. Deni Noviana, Ph.D, Dr. drh. Sabdi Hasan Aliambar, MS, Dr. drh. R. Harry Soehartono, MAppSc, drh. Rr. Soesatyoratih dan drh. Budhy Jasa Widyananta.

Kursus ini terdiri dari kuliah, praktikum langsung dengan hewan serta diskusi untuk membahas setiap kasus yang ditemukan. Pada kursus tingkat Intermediate ini, peserta dilatih untuk melakukan interpretasi sonogram dari jaringan tubuh dan organ hewan, antara lain kardiovaskular, tractus digestivus, tractus urogenitalis, dsb. Fasilitas kursus antara lain atlas USG, materi (hard dan soft file), hewan disediakan, praktek langsung dengan USG, dsb. Peserta juga mendapatkan sertifikat dengan akreditasi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang memberikan nilai setara dengan 4 kredit SKPB (Surat Keterangan Pendidikan Berkelanjutan). Kredit SKPB ini merupakan jumlah nilai kredit yang harus dikumpulkan praktisi dokter hewan untuk menjadi seorang spesialis sesuai dengan ketentuan PDHI.

Seperti kursus-kursus sebelumnya, kursus ini pun disponsori oleh PT. Karindo Alkestron, yang bergerak dalam bidang penyediaan peralatan medis. PT. Karindo Alkestron merupakan distributor alat elektronik kesehatan di Indonesia. Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB bersama dengan PT. Karindo Alkestron mengembangkan USG di dunia kedokteran hewan Indonesia.

Sebagai evaluasi keberhasilan kursus, panitia melaksanakan ujian akhir dan kuesioner kepada setiap peserta. Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB berencana untuk mengadakan kembali Kursus USG tingkat Dasar (Basic) pada bulan Januari 2009 dan tingkat Intermediate pada bulan Maret 2009. Untuk informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan kursus ini dapat menghubungi Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB di www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id, email ke bedah_fkhipb@yahoo.com atau telp/fax +62251-8628080/8628181.