Antisipasi Sapi Gelonggongan Jelang Iduladha, Pakar Kesehatan Hewan IPB University Ingatkan Ciri-cirinya

Antisipasi Sapi Gelonggongan Jelang Iduladha, Pakar Kesehatan Hewan IPB University Ingatkan Ciri-cirinya

Antisipasi Sapi Gelonggongan Jelang Iduladha, Pakar Kesehatan Hewan IPB University Ingatkan Ciri-cirinya
Riset dan Kepakaran

Kesehatan hewan kurban selama Iduladha menjadi isu yang perlu diperhatikan, salah satunya terkait praktik sapi gelonggongan—sapi yang sengaja diberi minum secara berlebihan untuk menambah bobot tubuh sebelum dijual. Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga membahayakan kesehatan hewan itu sendiri.

Dr drh Denny Widaya Lukman, dosen IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), menyebutkan bahwa praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.

“Cara seperti ini sangat menyiksa sapi sebelum disembelih. Hal itu tidak mencerminkan prinsip ihsan terhadap hewan dan tidak memenuhi kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Dr Denny, Senin (26/5).

Menurutnya, praktik gelonggongan sudah terjadi sejak awal tahun 2000-an. Sapi yang digelonggong biasanya diberikan air melalui mulut menggunakan selang secara paksa 1–2 jam sebelum disembelih.

Ia mengungkap ciri sapi yang digelonggong antara lain perut terlihat membesar dan hewan tampak lemah, bahkan tidak bisa berdiri. 

Bobot daging sapi gelonggongan pun bisa meningkat hingga 20–40 persen. “Kalau 1 kg daging gelonggongan, maka ketika air keluar, bobot bersihnya hanya sekitar 600–800 gram,” jelasnya.

Secara umum, daging hewan hasil gelonggongan biasanya terlihat basah di permukaan dan jika digantung dapat meneteskan sedikit air, meski sulit dikenali secara kasat mata. Terlebih jika daging sudah dalam bentuk beku.

Untuk daging beku, ia menyarankan agar masyarakat memilih daging dalam kemasan berlabel agar lebih terjamin kualitasnya. “Daging gelonggongan yang dibekukan tidak bisa dibedakan dengan daging normal. Maka sebaiknya pilih daging beku yang sudah dikemas dan memiliki label,” pungkasnya. (dh)