Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Pendampingan Pencegahan Stunting di Desa Cibanteng, Bogor

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Pendampingan Pencegahan Stunting di Desa Cibanteng, Bogor

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Pendampingan Pencegahan Stunting di Desa Cibanteng, Bogor
Student Insight

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University menggelar pendampingan penyuluhan pencegahan stunting di Posyandu Kuntum Mekar 3 Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor, Jawa Barat (29/7). Pendampingan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama ibu-ibu yang memiliki peran penting dalam dalam upaya pencegahan stunting sejak masa kehamilan hingga pasca melahirkan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan, serta pola asuh yang baik, sehingga dapat mendukung terciptanya generasi anak-anak yang sehat, kuat, dan memiliki potensi penuh untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Hafshah Ayna Mahira, salah satu anggota kelompok KKNT Inovasi, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu Gizi.

Ia menjelaskan, pada pendampingan ini, disampaikan edukasi tentang pengertian stunting, ciri-ciri dan dampak stunting, serta langkah-langkah pencegahan stunting.

Salah satu dokter dari Klinik Melania Ciampea, dr Reni Meilansari Telaumbanua mengatakan bahwa stunting sebetulnya dapat dicegah sejak dini. Ia menyebut, dengan dukungan yang memadai, diharapkan ibu dan keluarga dapat mengambil tindakan preventif yang efektif untuk mencegah stunting pada anak.

“Kegiatan hari ini luar biasa, effort dari masyarakat sekitar juga luar biasa. Sekiranya pemahaman yang dipaparkan dapat diterima dan dapat menambah wawasan buat ibu-ibu yang ada di sini,” ujar dr Reni.

Dalam kesempatan ini, dr Reni juga menyampaikan terkait bahaya stunting bagi anak di masa depan. Ia menyebut, jika stunting dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang pada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak. (*/ra/Rz)