Siap Kelola Keuangan Wirausaha, Peserta Young Agripreneur Camp Antusias Mengikuti Workshop Perdana
Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University menggelar workshop perdana yang diperuntukkan bagi peserta program Young Agripreneur Camp (YAC). Workshop perdana ini difokuskan pada aspek pengelolaan keuangan wirausaha.
Young Agripreneur Camp merupakan program yang dirancang untuk menyiapkan generasi muda, terutama mahasiswa IPB University menjadi wirausaha melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam budi daya produk bernilai ekonomi tinggi. Narasumber pada workshop perdana ini ialah Farida Ratna Dewi, SE, MM, ME yang merupakan dosen ahli dalam bidang pengelolaan keuangan wirausaha.
Pada kesempatan ini, ia menyampaikan pentingnya mengetahui perencanaan keuangan untuk wirausaha di bidang pertanian melalui pengelolaan anggaran. Hal tersebut dapat dibedah dari pendataan tentang arus biaya seperti kebutuhan pokok, kebutuhan operasional, dan kebutuhan umum serta melalui pendataan arus penerimaan yaitu seperti hasil penjualan dan lainnya.
Pendataan tersebut, kata dia, sangat penting dilakukan untuk dapat memproyeksikan keuntungan usaha yang jelas dan dapat mengalokasikan anggaran selanjutnya untuk pengembangan usaha.
“Banyak usaha yang sulit mendapatkan proyek dengan keuntungan yang luar biasa akibat tidak adanya penganggaran modal, maka penting bagi seorang wirausaha untuk mendata secara terperinci kebutuhan usaha dan hasil penerimaan,” ucap Farida dalam penyampaian materi.
Ia menyampaikan bahwa ada empat kriteria keputusan untuk penganggaran modal yakni Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Payback period merupakan pengetahuan tentang jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Net Present Value adalah nilai bersih sekarang, atau arus kas bersih masa depan setelah dikurangi pajak dan pengeluaran awal proyek.
Profitability Index/Net Benefit adalah rasio sekarang dari arus kas bersih pada masa depan terhadap pengeluaran awalnya. Sementara Internal Rate of Return adalah tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai masukan sekarang dengan nilai keluaran.
Farida juga menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan bagi seorang wirausaha untuk pengelolaan uang usaha. Kata dia, “Mulai memisahkan keuangan usaha dan pribadi, modal kerja jangan sampai dipakai untuk keperluan pribadi, keuntungan jangan seluruhnya dipergunakan tetapi harus ada yang disimpan, jangan terlalu banyak modal tertanam pada produk, dan harus mengecek lama perputaran barang.”
Adanya workshop ini menjadi salah satu bekal penting bagi peserta YAC ke depannya yang memiliki ketertarikan untuk menjalankan sebuah usaha. Harapannya para peserta dapat lebih mempersiapkan segala kebutuhan terutama pengetahuan dalam mengelola keuangan agar usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan. (*/Rz)