Departemen Fisika IPB University Hadirkan Pakar Roket BRIN, Uraikan Tantangan dan Peluang Riset Propelan Roket di Indonesia

Departemen Fisika IPB University Hadirkan Pakar Roket BRIN, Uraikan Tantangan dan Peluang Riset Propelan Roket di Indonesia

Departemen Fisika IPB University Hadirkan Pakar Roket BRIN, Uraikan Tantangan dan Peluang Riset Propelan Roket di Indonesia
Berita

Terdapat istilah, “It’s not a rocket science to understand this problem” ketika seseorang berupaya melukiskan betapa mudahnya menyelesaikan suatu permasalahan. Ungkapan tersebut jelas menegaskan bahwa ilmu pengembangan roket adalah ilmu yang sangat kompleks dan membutuhkan keahlian di berbagai bidang.

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University adakan kegiatan Webinar IPB Physics Talk seri 58 yang menghadirkan pakar teknologi roket dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga merupakan Kepala Pusat Teknologi Roket, Dr Heru Supriyatno. Workshop diadakan pada Kamis, 25/01 secara daring.

Dr Heru menjelaskan definisi wahana roket serta berbagai jenis sistem pembakaran dan bahan bakar roket (propelan). “Ada tiga macam roket berdasarkan jenis propelannya, yaitu roket berbahan bakar cair, padat serta campuran (hybrid). Terdapat dua metode produksi propelan, yaitu case bonded dan free standing,” ungkapnya.

Lanjutnya, pada metode case bonded, wadah propelan dilapisi insulator thermal terlebih dahulu, namun pada metode free standing propelan dicetak terpisah dari casing motor roket. Perbedaan tersebut tergantung dari jenis kaliber roket yang digunakan. Karakteristik propelan seperti densitas bahan bakar, absorpsi uap air, laju pembakaran, struktur granular dari propelan, serta kemudahan dalam manufaktur juga sangat menentukan kinerja propelan dari roket.

“Terdapat kendala dalam penelitian dan pengembangan roket di Indonesia seperti keterbatasan anggaran, kurangnya dukungan industri, serta pembatasan teknologi dari negara negara maju. Berbagai kendala ini telah coba diselesaikan BRIN dengan melakukan berbagai kerja sama dan Training of Trainer (ToT) dengan berbagai negara seperti dengan China, Brazil, dan lain lain,” ujar Dr Heru.

Dr Heru menuturkan, selama ada semangat dan kemauan berbagai kendala tersebut dapat diatasi dan dicarikan jalan keluarnya. Untuk pengembangan teknologi roket sendiri tidak hanya terkait propelan namun juga terkait aspek instrumentasi, kontrol, material, aerodynamic dan lain lain.

Prof Tony Sumaryada, Ketua Departemen Fisika FMIPA IPB University menyampaikan apresiasi sebesar Dr Heru Supriyatno yang telah berbagi ilmu dan wawasan terkait riset propelan dan teknologi roket di Indonesia. “Diharapkan kolaborasi riset yang nyata antara FMIPA IPB University khususnya Departemen Fisika dan Kimia dengan Pusat Teknologi Roket BRIN dapat segera diwujudkan dan dikembangkan untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya. (Lp)