Departemen SKPM IPB University Ulas Transformasi Pedesaan di Era Digital

Departemen SKPM IPB University Ulas Transformasi Pedesaan di Era Digital

Departemen SKPM IPB University Ulas Transformasi Pedesaan di Era Digital
Berita

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University menggelar The 4th International Conference Rural Socio-Economic Transformation (Ruset) 2023, secara hybrid (01/11). Konferensi yang digagas sejak 2019 lalu ini, hadir kembali dengan mengusung tema ‘Building Sustainable and Resilient Rural Society in Digital Era’.

Gelaran ini dijadikan sebagai platform untuk mendorong para peneliti, ilmuwan, pemangku kebijakan, akademisi dan aktivis pendidikan untuk bertukar dan berbagi pengalaman serta hasil risetnya dalam bidang transformasi pedesaan. Harapannya, agenda ini dapat memberikan pencerahan dan mendorong kolaborasi di antara para pihak dalam bidang tersebut.

Wakil Dekan Fema IPB University bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr Megawati Simanjuntak menekankan pentingnya meningkatkan ketahanan pedesaan di era digital ini. Ia berpendapat, topik sejalan dengan visi Fema IPB University 2024-2029 untuk mengawal pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.

“Sebanyak 48 persen penduduk Indonesia masih tinggal di pedesaan dan mengalami berbagai masalah sosial dan ekonomi. Akibatnya, terjadi ketimpangan ekonomi di pedesaan. Fakta ini mengisyaratkan betapa pentingnya mendesain pembangunan yang inklusif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan,” ujarnya.

Maka dari itu, ia melanjutkan, pemanfaatan teknologi di era digital harus melibatkan peran pedesaan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

Sementara itu, Prof Deni Noviana, Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan mengatakan isu transformasi pedesaan mesti diangkat secara global sehingga dapat menciptakan kehidupan pedesaan yang lebih berkelanjutan.

“Konferensi ini merupakan momen terbaik untuk berkolaborasi dan mencari inspirasi dari para pakar, praktisi, dan peneliti mengenai isu transformasi sosial ekonomi di pedesaan. Saya percaya konferensi ini bermanfaat tidak hanya bagi akademisi tetapi juga bagi para praktisi dan pembuat kebijakan,” ujar dia.

Konferensi ini dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang dimoderatori oleh Dr Djuara P Lubis, dosen Departemen SKPM IPB University. Adapun narasumber yang dihadirkan ialah Prof Alexander G Flor, dosen dan peneliti dari Faculty of Information and Communication Studies, University of the Philippines Open University (UPOU). Ia membahas topik teknologi disruptif, praktik komunikasi dan lanskap sosiologi pedesaan.

Selain itu, hadir pula Prof Nguyen Thanh Lam, Associate Profesor dari Faculty of Natural Resources and Environment, Vietnam National University of Agriculture, Prof Dorien Kartikawangi dari Atma Jaya Catholic University, Indonesia dan Prof Mohd Roslan Rosnon dari Universiti Putra Malaysia.

Ketua Departemen SKPM IPB University, Dr Anna Fatchiya mengatakan, “Saya yakin bahwa informasi dan pengetahuan yang kita peroleh pada konferensi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan kita di masa depan. Event ini juga menjadi tempat yang luar biasa untuk memperluas jaringan dan membangun hubungan yang saling menguntungkan antara peserta, pembicara dan seluruh stakeholders,” tuturnya. (MW/SRI/Rz)