Diskusi Mahasiswa FKH IPB University tentang Food Borne Disease

Diskusi Mahasiswa FKH IPB University tentang Food Borne Disease

diskusi-mahasiswa-fkh-ipb-university-tentang-food-borne-disease-news
Berita

Food Borne disease merupakan topik kesehatan yang sering dilupakan. Padahal kesempatan penyakit ini menyerang manusia sangatlah tinggi. Food borne disease adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan terkontaminasi baik secara biologis, kimia, maupun fisik. Kebanyakan makanan terkontaminasi oleh mikroorganisme berupa bakteri, cendawan, dan virus.

Topik mengenai food borne disease tidak hanya menjadi kewajiban satu instansi. Konsep one health mesti diterapkan. Artinya, semua instansi dan kelompok harus bahu membahu dalam menghadapi food borne disease. Masyarakat umum pun harus menyadari pentingnya kebersihan bahan makanan dan lingkungan di sekitarnya.

Sayangnya, kesadaran masyarakat akan hal ini masih rendah. Untuk itulah, Himpunan Profesi (HIMPRO) Ruminansia Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University menyelenggarakan Ruminant Action Project. Mengambil tema Optimalisasi Konsep One Health dalam Pencegahan Food Borne Disease, acara ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya memastikan kebersihan dan keamanan dari makanan yang dikonsumsi. Acara ini diadakan di Transmart Yasmin (13/10), dan mengundang dua pakar di bidangnya.

Drh Sri Hartati, MSi, Ketua Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Askemaveti) mengatakan, makanan asal hewan kaya akan protein. Hal ini pula yang menjadikannya pangan yang disukai. Namun, di balik itu semua, pangan asal hewan menjadi tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba.

Setiap orang, jelas drh Sri, sangat berpotensi untuk terpapar food borne disease. Setiap hari orang makan, dan setiap makanan memiliki potensi besar terkontaminasi.

Sementara menurut Dr drh  Herwin Pisestyani, dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan dan peneliti di bidang food borne disease, sebanyak enam orang meninggal akibat food borne disease pada tahun 2018 di Indonesia. Tahun 2016 tercatat 61 kasus fatal berkaitan dengan penyakit ini. Data tersebut mendukung bahwa food borne disease bukanlah masalah yang sepele.

Penyebab dari penyebaran penyakit ini adalah makanan yang tidak dimasak secara matang, makanan yang terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka, dan kebersihan dari pelaku yang memasak. “Manusia dapat mencemari makanan sebesar 100-1000 kuman per menitnya,” jelas Drh Herwin.

Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahan yang kita makan aman dari zat pencemar, menjaga kondisi dapur, memisahkan alat memasak antara pangan asal hewan dengan pangan lainnya, juga kebersihan diri ketika ingin memasak. “Intinya adalah hidup bersih,” tutur drh Sr. (ASK/ris)