Latih Petani di Garut, PKHT IPB Kenalkan Revolusi Oranye

Latih Petani di Garut, PKHT IPB Kenalkan Revolusi Oranye

latih-petani-di-garut-pkht-ipb-kenalkan-revolusi-oranye-news
Berita

Sejak dicanangkannya Revolusi Oranye oleh IPB pada tahun 2013, kebangkitan buah nusantara mulai dapat dirasakan manfaatnya oleh petani dan masyarakat. Pasalnya beberapa tahun belakangan ini permintaan akan bibit buah nusantara semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut, minat masyarakat terhadap berbagai jenis buah nusantara seperti durian, jeruk, pepaya dan alpukat juga turut meningkat.

Dalam upaya untuk mendukung hal tersebut, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Pelatihan Pengembangan Buah Unggulan Nusantara yang dihadiri oleh 150 petani dan pengusaha muda bidang pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat (7/2). Terselenggaranya pelatihan ini berkat dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui program “Start up Bibit Buah Nusantara”.

Dr. Awang Maharijaya selaku Kepala PKHT IPB mengatakan bahwa pengembangan buah dan peningkatan mutu buah nasional merupakan salah satu bagian dari program Revolusi Oranye.

“Salah satu penentu utama dalam peningkatan mutu dan produktivitas adalah varietas yang unggul dan tepat, sehingga merespon dengan baik terhadap input yang diberikan dan sesuai dengan kondisi lingkungan,” ujarnya.

Usai menyampaikan materi pelatihan, para peserta yang umumnya adalah petani buah terlihat antusias untuk bertanya dalam sesi diskusi. Salah satu petani bertanya mengenai cara mencegah agar bunga durian tidak mudah rontok. Menurut Dr. Awang, secara alami hanya beberapa persen bunga durian yang akan bertahan.

“Jika buah terlalu banyak akan mengakibatkan buah yang dihasilkan menjadi kecil dan dapat mengakibatkan dahan patah apabila terlalu berat. Selain itu, untuk mengurangi kemungkinan bunga rontoh dapat pula ditambahkan pupuk P, K dan Boron,” tambahnya. 

Revolusi Oranye merupakan program yang dicanangkan oleh IPB dimana tujuan utamanya adalah meningkatkan daya saing buah nusantara dengan visi mengupayakan kemandirian konsumsi buah nasional, tidak bergantung pada impor serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir besar buah-buahan tropika di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan dunia pada tahun 2045. Revolusi Oranye kini menjadi salah satu program nasional yang turut digaungkan oleh Kementerian Pertanian, Kemenristekdikti serta Kementerian BUMN.

PKHT sendiri merupakan pusat penelitian di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB. PKHT juga merupakan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) bidang hortikultura tropika menurut Kemenristekdikti. Sejak berdiri pada tahun 1996, PKHT telah menghasilkan banyak inovasi baik varietas unggul maupun teknologi dalam lingkup hortikultura tropika. Beberapa hasil inovasi yang dihasilkan antara lain pepaya callina (california), nanas mahkota bogor, manggis wanayasa serta varietas sayuran, buah dan tanaman hias lainnya.  (AAP/Zul)