Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2015 ini kembali menjadi perguruan tinggi paling inovatif, setelah tujuh tahun sebelumnya yakni sepanjang tahun 2008-2014 IPB menyumbang karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif terbanyak diantara perguruan tinggi lain di Indonesia. Sepanjang tahun 2008-2015 karya inovatif IPB mendominasi dibanding perguruan tinggi lainnya.
Tahun 2008 sebanyak 21 karya inovatif IPB dari 100 (21 persen), tahun 2009 sebesar 24 persen dari 101, tahun 2010 sebesar 51 persen dari 102, tahun 2011 sebesar 35 persen dari 103, tahun 2012 sebesar 48 persen dari 104, tahun 2013 sebesar 55 persen dari 105, tahun 2014 sebesar 44 persen dari 106, dan pada tahun 2015 ini IPB kembali menjadi kampus paling inovatif nasional dengan sumbangan inovasi sebanyak 38 dari 107 karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif (36 persen). Pemilihan Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif ini dikeluarkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia danBusiness Innovation Center (BIC).Tabel 38 Inovasi IPB yang Masuk dalam 107 Inovasi Indonesia Paling Prospektif Tahun 2015
No
Kode
Judul Inovasi
Dosen Peneliti
1
3668
Rancangan Sawah Multiguna dengan Perangkat Otomatisasi Irigasi dan Drainase
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr
2
3712
Teknologi Seed pelleting untuk Penyediaan Benih Padi Unggul Bermutu
Dr.Ir. Eny Widajati, MS
3
3522
Panel Oriented Strand Board (OSB) Kuat dan Awet dari Strand Bambu yang Disteam
Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS
4
3669
Fotometer jinjing Sederhana Sebagai Alat Bantu Kendali Mutu Simplisia Tumbuhan Obat Bagi Petani
Dr.Ir Eti Rohaeti, MS
5
3670
SI-IJAH: Sistem Prediksi Formula Jamu dengan Pendekatan Statistika dan Machine Learning
Dr. Wisnu Anata Kusuma S.T. M.T
6
3671
Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi dengan Pengolahan Tanah Alur
Dr.Ir. Wawan Hermawan, MS
7
3749
Pengembangan Bahan Stimulasi Pematangan Gonad Ovulasi Dan Pemijahan Ikan Untuk Peningkatan Produksi Benih Ikan Budidaya
Dr. Agus Oman Sudrajat
8
3800
Teknologi Pengurangan Dosis Pupuk NPK pada Padi Sawah dengan Pengembalian Jerami dan Aplikasi Pupuk Hayati
Dr. Sugiyanta
9
3707
PEPTON BERBAHAN BAKU IKAN HASIL TANGKAP SAMPINGAN TIDAK LAYAK KONSUMSI (PEPTON HTS) SEBAGAI SUMBER NUTRIEN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Dr. Tati Nurhayati, S.Pi., M.Si.
10
3785
Formula Microsin (Mikroenkapsulasi Sinbiotik) sebagai Suplemen Pakan Udang untuk Pencegahan Penyakit Vibriosis
Dr. Munti Yuhana S.Pi., M.Si.
11
3783
Bakteri Asam Laktat asal Air Susu Ibu untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dan Mencegah Diare
Dr.Ir. Lilis Nuraida M.Sc
12
3697
Produksi Palatability Enhancer (PE) untuk Meningkatkan Mutu Konsentrat dan Produktivitas Sapi Potong
Dr.Ir. Suryahadi, DEA
13
3699
Teknologi Pengendalian Pemulihan Tebal (Spring Back) pada Kayu Terpadatkan (Densified Wood)
Prof.Dr.Ir. Dodi Nandika, MS
14
3698
TOMAT TORA IPB: VARIETAS NON HIBRIDA SERUPA HIBRIDA
Prof. Dr. Muhamad Syukur, SP, MSi
15
3694
Karakterisasi Berbagai Aksesi Sagu (Metroxylon sagu Rotb.) di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat
Prof Dr Ir HMH Bintoro, M Agr
16
3764
PRODUKSI NANOPROPOLIS DENGAN CARA INKLUSI PADA β-SIKLODEKSTRIN SEBAGAI BAHAN ANTIKANKER PAYUDARA
Dr.Ir. Akhmad Endang Zainal Hasan, M.Si
17
3664
Pengembangan Sosis Fermentasi Probiotik Melalui Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat Indigenus Untuk Peningkatan Ragam Diversifikasi Pangan Fungsional
Dr. Irma Isnafia Arief S.Pt., M.Si
18
3676
Nanobiosensor Antioksidan Berbasis Biodiversitas Indonesia
Prof.Dr.Dra. Dyah Iswantini, M.Sc.Agr.
19
3663
Ransum Kaya Linoleat Asal Bunga Matahari Untuk Peningkatan Ketahanan Tubuh Anak Domba Prolifik dan Kualitas Daging Pada Program Produksi Daging Domba Muda (Balibu)
Ir. Lilis Khotijah, M.Si.
20
3679
“KATINEUNG”, KENTANG DATARAN TINGGI DAN MENENGAH UNGGUL
Awang Maharijaya, SP., MSi
21
3662
Pengembangan Metode Pendugaan Daya Simpan Benih Keledai Dengan Alat Pengusang Cepat IPB 77-1 MM
Dr.Ir. Muhammad Rahmad Suhartanto, M.Si
22
3154
Obat Herbal Terstandar Anti Hipertensi
Prof. Dr. Dyah Iswantini Pradono
23
3226
Pengembangan Proses Produksi Tapioka Asam melalui Penggunaan Starter Bakteri Asam Laktat Indigenous