INOVASI IPB BERBASIS PATEN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA dalam rangka Penghargaan Nasional HKI kategori “Perguruan Tinggi dengan Komersalisasi Paten Terbanyak”

INOVASI IPB BERBASIS PATEN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA dalam rangka Penghargaan Nasional HKI kategori “Perguruan Tinggi dengan Komersalisasi Paten Terbanyak”

IMG-20150507-WA0000
Berita

Press Release

INOVASI IPB BERBASIS PATEN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
dalam rangka Penghargaan Nasional HKI kategori “Perguruan Tinggi dengan Komersalisasi Paten Terbanyak” 
Jakarta, 7 Mei 2015
 
Sebagai perguruan tinggi berbasis riset, Institut Pertanian Bogor (IPB) telah menghasilkan banyak karya intelektual di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika. Karya-karya intelektual tersebut diupayakan perlindungannya oleh IPB dengan sistem HKI. Jumlah pendaftaran HKI, khususnya paten, tidak hanya menjadi indikator kinerja utama bagi unit pengelola HKI, tetapi juga menjadi salah satu indikator kinerja utama bagi perguruan tinggi (IPB). Data sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah invensi IPB berbasis Paten secara akumulatif adalah 290 invensi dimana 69 diantaranya telah Granted. Selain itu, IPB juga telah mendaftarkan 13 Merek IPB, dimana 4 diantaranya telah granted.
 
Saat ini, paradigma tridharma perguruan tinggi mulai bergeser, terdapat satu peran tambahan dimana perguruan tinggi juga dituntut berperan lebih aktif dalam pembangunan ekonomi, khususnya alih teknologi atau komersialiasi hasil riset. Oleh karena itu, sejak IPB berstatus Badan Hukum Milik Negara / BHMN (PP No. 154/2000) yang saat ini menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum / PTN BH (PP No. 66/2013), secara terencana dan sistematis IPB mulai melakukan upaya-upaya komersialisasi terhadap hasil risetnya, khususnya yang berbasis paten (HKI), baik melalui satuan usaha akademik, satuan usaha penunjang, dan satuan usaha komersial. Sistem HKI dimanfaatkan oleh IPB sebagai instrumen bisnis dalam menjalankan siklus pengelolaan riset dan pengembangan yang berbasis HKI. 
 
Sejak tahun 2003 IPB telah mendirikan PT Bogor Life Science & Technology (BLST) sebagai holding company satuan usaha komersial IPB yang diberi mandat untuk mengantarkan sains, teknologi dan inovasi yang dikembangkan IPB ke tataran komersial. Di bawah koordinasi PT BLST, IPB mendirikan outlet Serambi Botani? sebagai gerai dan sekaligus tempat untuk uji pasar berbagai produk inovatif yang dikembangkan IPB dan alumni IPB. IPB secara aktif melakukan berbagai upaya promosi inovasi baik dalam bentuk pameran, temu bisnis, media cetak, bekerjasama dengan media massa elektronik dan cetak, dan bekerjasama dengan lembaga intermediasi lain seperti Business Innovation Center (BIC). Selama 7 (tujuh) tahun terakhir (2008-2014), dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif yang dipilih oleh BIC sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para inovator IPB atau sekitar 38,56 %. 
 
Melalui jejaring alumni, peneliti ataupun unit kerja, IPB terus berupaya meningkatkan kerjasama riset dengan industri sehingga diharapkan riset yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebagai sarana dan wadah untuk memfasilitasi pertemuan antara peneliti dan industri, IPB telah membentuk satu forum ABGC (Academic-Business-Government-Community) bidang Pangan dan Pertanian IPB serta dalam proses pembangunan IPB Science Park di Kampus Taman Kencana. Sejak tahun 2012 melalui Program Komersialisasi Karya/Produk Inovasi IPB yang Prospektif, IPB memberikan seed money mencapai Rp 500 juta per-inovasi untuk pendanaan start up beberapa inovasi yang dinilai siap untuk dikembangkan ke skala bisnis. Selain itu, saat ini IPB juga mengembangkan sistem TRL (Technology Readiness Level) untuk menilai kesiapan hasil riset dan mengembangkan platform “Open Innovation” bekerjasama dengan PT HYVE Inovasi Indonesia. 
 
Berbagai tantangan dalam upaya komersialisasi paten menjadi pengalaman bagi IPB untuk mencari solusi dan terus berupaya lebih baik lagi. Sampai dengan saat ini, inovasi IPB berbasis paten yang telah diproduksi dan dipasarkan berjumlah sekitar 6% dari total aplikasi paten IPB (daftar terlampir). Selain berbasis paten, inovasi IPB lainnya yang telah dipasarkan adalah benih varietas tanaman yang dihasilkan para pemulia tanaman IPB, antara lain pepaya Callina yang dikenal sebagai Pepaya California, cabai CH3, dan padi sawah 3S. Beberapa inovasi berbasis science dan kepakaran IPB yang telah diterapkan dalam industri diantaranya adalah vaksin flu burung Bird Close 5.1 yang diproduksi oleh PT IPB Shigeta dan produksi biological material untuk produksi vaksin polio bekerjasama dengan PT Bio Farma Tbk.
 
Inovasi berbasis Paten yang dihasilkan IPB diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Berbagai aktivitas yang dilakukan IPB dalam upaya komersialisasi hasil riset dapat dijadikan sebagai sharing pengalaman untuk meningkatkan produktivitas upaya komersialisasi menuju Indonesia mandiri teknologi.***