Pengelolaan Limbah Sawit di PTPN IV Tergolong Baik

Pengelolaan Limbah Sawit di PTPN IV Tergolong Baik

Berita

Hasil penelitian Mahasiswa Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), Chamidun Daim menunjukkan kinerja perusahaan keseluruhan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) tergolong baik. "Kriteria kinerja didasarkan atas kualitas bahan baku, proses produksi, hasil Crude Palm Oil atau minyak mentah dan palem komel oil (PKO), pengolahan limbah padat, limbah cair, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan," ungkap Chamidun dalam disertasi bertajuk ‘Analisis Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kelapa Sawit Menuju Produksi Bersih (Studi Kasus PT.Perkebunan Nusantara IV)'.

Setiap ton tandan buah segar yang diolah menghasilkan limbah cair sekitar 50 persen.
Jumlah air limbah yang dihasilkan PTPN IV 226,01 ton per hari dan drab Lumpur sebanyak 374,40 ton per hari. Sedangkan tandan kosong yang dihasilkan 81,58 ton per hari dan 93,60 ton per hari. Limbah cair dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik hingga 50 persen. Tandan kosong berguna untuk pupuk kompos dan mulsa. Limbah cair dan tandan kosong ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk, gas metana, kertas, briket arang, papan partikel dan produk serat. Pupuk kompos mengandung senyawa kimia antara lain Kalium, Magnesium, Nitrogen, Kalsium, dan Pospor. "Mengenai teknologi pengelolaan limbah PTPN IV perlu memperbaiki lebih baik khususnya perbaikan kinerja lingkungan dan pengembangan perusahaan," kata Chamidun.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dibawah komisi pembimbing Prof. Dr.M. Syamsul Ma'arif, M.Eg, Dr.Surjono Hadi Sutjahjo, M.S, dan Dr.Ir.Hartrisari Hardjomidjojo, DEA. Nilai kebaruan penalitian ini dari model penilaian secara cepat mengenai kinerja perusahaan dalam bidang lingkungan yaitu sistem penilaian terpadu pabrik kelapa sawit. Selain itu adanya pelibatan stakeholder kunci dalam perumusan strategi penerapan teknologi pengelolaan limbah pabrik kelapa sawit yang ekonomis dan berkelanjutan.(ris)