Pidato Rektor IPB dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB ke 44

Pidato Rektor IPB dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB ke 44

Berita

PIDATO REKTOR IPB
Pada Acara

SIDANG TERBUKA DIES NATALIS IPB KE 44
Bogor, I September 2007
 


Yth. Pimpinan dan Anggota MWA
Yth. Pimpinan dan Anggota SA
Yth. Pimpinan dan Anggota DA
Yth. Para Rektor Perguruan Tinggi
Yth. Bapak Dr Ir Joyo Winoto, Kepala Badan Pertanahan Nasional
Yth. Bapak Dr Ir Mustafa Abubakar, Dirut Perum Bulog
Para Sesepuh,
Tamu Kehormatan dan Pimpinan Daerah,
Rekan-rekan dosen, pegawai andministrasi, mahasiswa dan
Undangan yang saya muliakan. 

Assalaamu’alaikum wr. Wb
Segala puji dan syukur marilah kita sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas Ijin-Nya, pada pagi hari ini kita dapat berkumpul di IPB International Convention Center, dalam suasana yang sangat berbahagia untuk bersama-sama mengikuti acara yang sangat penting bagi Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Sidang Terbuka dengan acara tunggal Dies Natalis IPB ke 44. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Ir Joyo Winoto, Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Bapak Dr Ir Mustafa Abubakar, Dirut Perum Bulog yang telah berkenan hadir untuk  menyampaikan orasi ilmiah pada acara Sidang Terbuka Dies Natalis IPB kali ini. Orasi ilmiah yang akan disampaikan pada hari ini tentu sangat penting dalam rangka memberikan pencerahan bagi pengembangan IPB ke depan, terutama dalam rangka peningkatan peran IPB dalam turut serta menyelesaikan berbagai masalah nasional.

Hadirin yang saya hormati
IPB yang saat ini genap berusia 44 tahun telah tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.  Selama ini IPB ini telah banyak mengukir prestasi yang membanggakan, terutama dalam penyediaan sumberdaya manusia yang berkualitas khususnya pada bidang pertanian dalam arti yang seluas-luasnya.  Prestasi tersebut harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui kerja keras, kerja cerdas dan rasa tanggung jawab yang tinggi.  Saya yakin, dengan dedikasi yang tinggi dari segenap sivitas akademika, IPB akan dapat menghadapi tantangan zaman yang semakin hari semakin berat. Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, IPB dituntut agar dapat mempersembahkan karya-karya, inovasi dan paradigma baru dalam rangka turut serta mengatasi berbagai masalah bangsa dan negara.  Pada era globalisasi yang sedang kita lalui ini, IPB dituntut dapat berperan serta lebih aktif dalam meningkatkan dan mengembang-kan daya saing bangsa.

Tantangan-tantangan tersebut akan dapat kita jawab dan kita hadapi dengan baik jika IPB secara terus menerus melakukan perubahan menuju peningkatan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk terwujudnya academic excellence, menuju tercapainya visi, misi dan tujuan IPB. Sidang Terbuka Dies Natalis IPB ke-44 ini menjadi sangat penting bagi saya pribadi, karena merupakan Dies Natalis dan tahun terakhir bagi saya memegang amanah sebagai Rektor IPB.  Saat ini proses pemilihan Rektor IPB sedang berlangsung dan Rektor Baru akan segera menjalankan tugasnya pada akhir bulan Desember tahun 2007 ini.  Selama kurun waktu 2002-2007, saya ditugaskan untuk memimpin perubahan dan pembaharuan di IPB berdasarkan Program Kerja Rektor yang telah disetujui oleh MWA-IPB periode 2002-2007. 

Program Kerja tersebut disusun dengan memanfaatkan momentum perubahan status IPB sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN).  Alhamdullilah, IPB telah melalui masa-masa perubahan dan pembaharuan dengan baik. Selama 5 tahun kita telah bersama-sama membuat fondasi yang kokoh sehingga IPB saat ini siap berpacu, meraih prestasi, menggapai visi yang saat ini telah berada sangat dekat di depan mata kita. Sebagai Rektor saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh sivitas akademika dan pegawai IPB yang telah bersatu padu dan telah memiliki pemahaman yang sama terhadap pentingnya perubahan dan pembaharuan.  Kita semua telah dapat melalui masa-masa yang melelahkan, penuh perdebatan, menghabiskan energi dan fikiran untuk berbuat yang terbaik bagi IPB. Saya yakin bahwa jerih payah kita, tidak akan sia-sia dan IPB saat ini telah berada dalam track yang benar.

Sivitas Akademika IPB saat ini menjadi semakin dinamis, dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap institusi.  Mind set yang telah terbentuk dari sivitas akademika IPB terhadap pentingnya perubahan dan pembaharuan merupakan modal tak ternilai bagi pengembangan IPB ke depan. Dengan potensi yang kita miliki, terutama potensi sumberdaya manusia yang berkualitas, dan fasilitas akademik dan non akademik yang memadai, maka masa depan adalah milik kita bersama. Saya menyampaikan terimakasih atas apresiasi yang diberikan kepada IPB oleh Rektor UI terpilih, Prof. Dr Gumilar Rusliwa Somantri, atas berbagai terobosan yang telah dilakukan oleh IPB pada acara sertijabnya.Perubahan dan pembaharuan harus terus berjalan seiring dengan berjalannya waktu. Berbagai hal yang telah kita capai sekarang ini, tentu belum merupakan yang terbaik, sehingga berbagai ide cerdas dan pemikiran kritis terhadap pengembangan IPB sangat diperlukan untuk mewujudkan visi dan misi IPB secepatnya. Berbagai kendala yang ada, insyaallah akan dapat kita atasi dengan penuh kearifan, ketulusan dan kejujuran demi masa depan IPB yang maju dan jaya.

Hadirin yang saya hormati
Perkenankan saya memberi informasi perubahan dan pembaharuan yang telah kita lakukan. Jika kita tengok ke belakang, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, IPB telah melaksanakan perubahan yang sungguh sangat berat. Kita telah melakukan penataan internal terhadap 9 bidang program yaitu bidang organisasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, pemberdayaan masyarakat, sumberdaya manusia, manajemen sistem keuangan, manajemen fasilitas dan infrastruktur, pembangkitan pendapatan, dan  manajemen sistem informasi.

Melalui penataan 9 bidang program tersebut maka hampir seluruh sendi-sendi penyelenggaraan pendidikan tinggi di IPB telah kita kaji ulang dan perbaiki secara bersama-sama. IPB telah melakukan antara lain penataan departemen dan pusat penelitian, perubahan sistem kurikulum, restrukturisasi program diploma, manajemen keuangan, manajemen SDM, manajemen fasilitas dan properti, teknologi informasi, penerimaan mahasiswa baru, manajemen mutu, perpindahan Fakultas MIPA dan FEM, implementasi jadwal terpadu, penataan lingkungan kampus, dan perintisan pembangkitan pendapatan. Saya meyakini kebijakan yang telah kita implementasikan ini tidak mungkin dapat memuaskan semua pihak.  Sebagai statistikawan, saya tidak akan menetapkan kebijakan yang bersifat lokal maksimum.  Kebijakan yang harus diambil dalam kondisi universal optimum yaitu yang terbaik bagi IPB secara keseluruhan.

Pengalaman implementasi program yang telah kita lakukan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, sekali lagi menyadarkan kepada kita bahwa betapa pun besarnya masalah yang kita hadapi tentu akan dapat kita selesaikan secara baik apabila kita semua dapat bahu-membahu, duduk bersama untuk mencapai tujuan bersama dan menempatkan kepentingan IPB secara keseluruhan di atas kepentingan pribadi atau unitnya sendiri.  

Hadirin yang saya hormati
Pada penataan departeman, kita telah berusaha untuk menghilangkan tumpang tindih yang terlalu besar terhadap mandat keilmuan pada setiap departemen.  Melalui proses penataan, beberapa departemen yang memiliki bidang ilmu yang serupa telah dapat bergabung atau membentuk departemen baru dengan ranah keilmuan lain.  Hal ini menjadi mungkin karena kita telah merubah definisi pertanian bukan hanya berkaitan dengan on farm, dimana pertanian sering diidentikkan dengan kekumuhan dan kemiskinan sehingga dijauhi oleh generasi muda, akan tetapi pertanian menurut IPB adalah meliputi seluruh proses dari hulu sampai hilir dalam berbagai kegiatan agrobisnis, agroindustri dan agroservices. Saat ini seluruh departemen yang kita miliki telah tertata dan memiliki mandat keilmuan yang jelas.  Dengan ditatanya departemen maka konsekuensinya adalah cukup banyak staf pengajar yang harus pindah ke departemen yang sesuai untuk pengembangan ilmunya.

Dari penataan ini akhirnya memungkinkan IPB untuk menerapkan Kurikulum Sistem Mayor-minor baik program S1, S2 maupun S3.  Jumlah mata kuliah S1 berkurang dari sekitar 2000 menjadi sekitar 900 mata kuliah, suatu hal yang sebelumnya tidak terbayangkan dapat dilakukan. Penataan ini merupakan titik terminal dari upaya puluhan tahun keinginan kita untuk melakukan penataan departemen yang banyak tumpang tindih diantara fakultas yang ada.Departemen hasil penataan kemudian di-cluster-kan ke dalam fakultas, sehingga IPB saat ini memiliki sembilan fakultas, yaitu: 1) Fakultas Pertanian, 2) Fakultas Kedokteran Hewan, 3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 4) Fakultas Peternakan, 5) Fakultas Kehutanan, 6) Fakultas Teknologi Pertanian, 7) Fakultas Matematika dan IPA, 8) Fakultas Ekonomi dan Manajemen dan yang terakhir 9) Fakultas Ekologi Manusia, yang merupakan satu-satunya di Indonesia.  Masih dalam proses, insyaallah akan berdiri fakultas teknik dan fakultas bio-medik di IPB.

Hadirin yang saya hormati
Penataan Pusat-pusat juga telah kita laksanakan dengan baik, sehingga dapat menghilangkan sebagian besar overlapping mandatnya yang banyak dikeluhkan pada saat sebelum penataan. Pusat-pusat hasil penataan kemudian dipersilahkan untuk pindah ke Kampus IPB Baranangsiang dengan harapan agar lebih cepat berkembang. LP dan LPM juga telah kita gabung menjadi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) dengan harapan agar penelitian yang dilakukan di IPB benar-benar dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat.  LPPM kemudian membuat payung penelitian IPB, harapannya penelitian di IPB menjadi semakin fokus dengan output dan autcome yang jelas dan dapat dibanggakan. Saat ini kita telah memiliki 14 pusat dari 24 pusat yang ada sebelum penataan.

Program diploma (S0) juga telah direstrukturisasi dengan baik dan telah dapat dipisahkan dari manajemen di departemen, terpisah dari penyelenggaraan program S1, S2 dan S3.  Program diploma kemudian diwadahi dalam Direktorat Program Diploma dan saat ini telah memiliki kampus sendiri. Dengan demikian departemen benar-benar fokus atau berkonsentrasi dalam pengembangan ilmu sesuai dengan mandatnya. Program Diploma yang sebelumnya berjumlah 36 program keahlian berkurang setelah penataan menjadi hanya 13 program keahlian dan saat ini program-program keahlian yang ada jauh lebih berkembang dibandingkan sebelum penataan, serta lebih diminati oleh calon mahasiswa. Pelamarnya terus meningkat dari tahun-ketahun, dan telah memiliki kampus baru yang terus dikembangkan di Kampus IPB Cilibende, Bogor. 

Terkait dengan implementasi kurikulum sistem mayor-minor, maka seluruh fakultas dan departemen harus berada di Kampus IPB Darmaga.  Oleh karena itu Fakultas dan departemen yang berada di kota Bogor harus dapat dipindahkan ke Kampus IPB Darmaga.   

Perpindahan Fakultas dan Departemen ini sungguh merupakan pekerjaan yang sangat berat bagi IPB di tengah sangat terbatasnya dana.  Namun atas pengertian semua pihak, terutama dari Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Peternakan, perpindahan tersebut dapat dilakukan dengan baik melalui efisiensi penggunaan bangunan yang sudah ada.  Dengan perpindahan ini maka jadwal terpadu pun dapat diimplementasikan dan Kampus yang ditinggalkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain, seperti Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat atau untuk aktivitas yang berhubungan dengan pembangkitan pendapatan.Selama 5 tahun terakhir ini IPB juga terus berupaya untuk melakukan sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik dan riset yang kita kenal dengan istilah SADAR. 

Seluruh kegiatan administrasi baik administrasi akademik, keuangan, fasilitas, SDM dan administrasi umum telah disentralisasikan dengan harapan departemen dan pusat-pusat penelitian dapat menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan akademik dan riset, dan lebih fokus melakukan aktivitas sesuai dengan mandatnya.  Sistem SADAR tentu sangat memerlukan dukungan teknologi informasi dan manajemen yang kuat di tingkat rektorat.  Oleh karena itu IPB telah berupaya untuk memperkuat teknologi informasi.  Saat ini seluruh unit di Kampus IPB Darmaga telah terhubungkan dengan serat optik, bandwidth internet juga terus ditingkatkan dari hanya 256 Kbps pada tahun 2003 menjadi 10 Mbps pada tahun 2007 dan segera ditingkatkan menjadi 15 Mbps sewaktu-waktu jika diperlukan.  Beberapa kawasan kampus juga telah menjadi hot spot wireless connection, dan program-program sistem informasi terus dikembangkan sehingga saat ini berbagai kegiatan adminstrasi penting telah dapat dilakukan secara on line. Ketergantungan sivitas akademika IPB saat ini terhadap internet pun menjadi semakin tinggi dan ini merupakan indikator yang baik untuk kemajuan IPB mendatang. Perpustakaan sebagai jatungnya perguruan tinggi pun terus mendapatkan perhatian yang besar di tengah terbatasnya dana. 

IPB menempatkan Kepala Perpustakaan sebagai anggota senat akademik karena perannya dinilai sangat penting dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan berbagai program akademik.  Lingkungan kampus terus-menerus ditata agar ke depan Kampus IPB Darmaga menjadi Kampus Agro-edu tourism yang dapat dibanggakan.

Hadirin yang saya hormati
Di bidang akademik, setelah penataan saat ini IPB memiliki 13 Program Keahlian pada Program Diploma (S0), 34 Mayor pada program S1, 62 mayor program S2/S3, 38 program S2 dan 27 Program Doktor phassing out dan 16 program magister profesional dan 1 program doktor profesional. Peminat untuk masuk menjadi mahasiswa IPB tahun 2007 alhamdullilah meningkat signifikan. Peminat USMI naik 12.6%, SPMB meningkat 24.9%, peminat BUD meningkat 260%, peminat program diploma IPB meningkat 22.5% dan peminat Sekolah Pascasarjana meningkat 25.6%. Total mahasiswa baru program sarjana yang diterima di IPB pada tahun 2007 adalah sebanyak 3124 mahasiswa, meningkat sekitar 10%, dimana 39% adalah mahasiswa dan 61% mahasiswi. Seperti tahun-tahun sebelumnya mahasiswa yang berasal dari USMI menduduki persentase terbesar, yaitu 2090 (67.0%), SPMB 706 (22.6%) dan BUD 325 (10.4%). 

Kualitas penyelenggaraan pendidikan pada seluruh departemen juga semakin membaik.  Hal ini disebabkan proses pendidikan di setiap departemen semakin bertambah baik didukung oleh berbagai hibah kompetisi yang dimenangkan oleh banyak unit di IPB.  Selain itu IPB juga memenangkan hibah-hibah tingkat institusi seperti I-Mhere, Inherent dan yang terakhir adalah PHK Institusi yang baru saja diumumkan dua hari yang lalu, alhamdulillah.Namun demikian kita masih merasakan ada beberapa departemen yang harus meningkatkan kinerjanya.  Departemen-departemen tersebut harus segera mempercepat langkahnya.  Saya mohon dengan sangat agar bekerja lebih keras lagi melakukan langkah-langkah promosi, pembinaan ke dalam, dan melakukan kerjasama penelitian, sehingga dapat mengejar ketinggalannya dari departemen lainnya. 

Hadirin yang saya hormati
Pada bidang penelitian dan pemberdayaan masyarakat, tentu sebagian besar staf pengajar telah berupaya yang terbaik untuk mendapatkan dana penelitian dan dana kerjasama di berbagai instansi swasta maupun pemerintah.  Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dengan terbitnya Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, perolehan dana bidang PPM dari pemerintah menjadi berkurang, sehingga dana-dana kerjasama banyak berasal dari swasta, sedangkan kegiatan kerjasama dengan instansi pemerintah banyak dilakukan oleh lembaga lain, dimana staf perguruan tinggi hanya ditempatkan sebagai tenaga ahli yang diperbantukan.  

Sementara itu dana penelitian IPB sebagian besar masih bersumber dari Kementerian Ristek, Dikti dan Deptan sebagai pemenang dari hibah penelitian kompetisi. Sayang sekali dana internal IPB belum memungkinkan diberikan kepada staf pengajar sebagai dana hibah secara  memadai untuk penelitian.  Kita berharap bisa mendapatkan dana yang cukup agar dapat membiayai penelitian-penelitian yang sangat strategis bagi IPB.  Walaupun demikian total dana PPM pada tahun 2007 meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2006. Dari jumlah tersebut saya yakin masih belum seluruh kegiatan di pusat-pusat maupun di unit lain yang sudah tercatat di rekening resmi IPB.  Oleh sebab itu tidak bosan-bosannya saya menghimbau kepada seluruh staf pengajar agar melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan dengan pihak luar kepada IPB, dan menggunakan rekening IPB, agar sebagai institusi IPB dapat turut bertanggungjawab apabila terjadi masalah.

Hal yang menggembirakan terkait dengan pelaksanaan penelitian adalah keterlibatan dosen yang juga meningkat secara signifikan.Selain mendapatkan dana penelitian, saya juga menghimbau agar seluruh staf IPB semakin produktif menulis buku dan jurnal, terutama yang bersifat internasional.  Kita semua menyadari bahwa produktifitas staf pengajar IPB dalam membuat publikasi ilmiah masih sangat perlu ditingkatkan.  Hal ini nantinya sangat terkait dengan pengakuan internasional kepada IPB.   Selain publikasi, temuan-temuan teknologi hendaknya segera dipatenkan.  IPB memiliki Kantor HaKI yang siap membantu para staf pengajar yang akan mematenkan teknologinya. Alhamdullilah, setiap tahun perolehan paten IPB terus meningkat.  Kita berharap, suatu ketika banyak paten-paten IPB yang dapat memperoleh royalti dari industri.

Hadirin yang saya hormati
Di bidang kemahasiswaan, pada tahun 2007 ini kita juga patut berbangga karena Sdr Danang Ambar Prabowo, mahasiswa dari departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK telah terpilih sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional.  Saya ucapkan selamat kepada Sdr. Danang.  Tiga besar mahasiswa berprestasi tingkat IPB juga kita undang dalam acara Dies Natalis pada hari ini.  Selain itu mahasiswa IPB secara konsisten terus menebar prestasi baik dalam PIMNAS, olah raga, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), maupun dalam Lomba karya tulis ilmiah bidang sosial, ekonomi, seni sampai lomba debat dalam bahasa Mandarin sekalipun. 

Paduan Suara Agriaswara yang tampil pada hari ini juga telah berhasil memperoleh dua piagam setara emas kejuaraan paduan suara tahun 2007 pada the 11th International Choir Competition and Festifal, di Budapest, Hongaria.  Kita ucapkan selamat pada Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara IPB. Sejak dulu mahasiswa IPB sebagian besar direkruit dari the best 10% di SMAnya.  Dari statistik kemahasiswaan selalu terungkap bahwa sebagian mahasiswa IPB berasal dari kalangan menengah ke bawah. IPB yang selalu menyatakan education for every one terus berupaya, agar IPB dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu IPB telah mengimplementasi-kan konsep subsidi silang.  Mahasiswa dari kalangan mampu harus membayar lebih mahal dibandingkan mahasiswa dari kalangan tidak mampu.  Bahkan untuk kalangan yang benar-benar tidak mampu, IPB membebaskan sama sekali SPPnya untuk tahun pertama, sedangkan tahun-tahun selanjutnya telah cukup tersedia beasiswa dari berbagai sumber.Selain konsep subsidi silang, IPB juga secara terus menerus dan sistematis telah menggalang beasiswa dari berbagai sumber baik dari dalam maupun luar negeri.  

Jumlah beasiswa yang dapat dikumpulkan melalui Direktorat Kemahasiswaan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Pada tahun 2006 yang lalu tercatat Rp 6.5 milyar, sedangkan sampai akhir bulan Agustus 2007 ini telah tercatat dana beasiswa sebanyak Rp 7.2 milyar.Sementara itu kehidupan sosial mahasiswa di dalam kampus relatif tenang, tidak ada lagi perkelahian atau tawuran mahasiswa, tata tertib kehidupan kampus yang relatif baik, pelanggaran disiplin berat jauh berkurang, demikian pula dengan aksi vandalisme. Mahasiswa terlihat saling menghormati asal-usul, adat dan latar belakang yang berbeda.  Namun demikian mahasiswa IPB juga cukup dikenal sering melakukan demontrasi baik di dalam maupun di luar kampus, dengan tetap pada batas-batas kewajaran.  Secara umum kehidupan kemahasiswaan sangat dipengaruhi oleh hal-hal positif yang dilakukan di Asrama TPB.  Seperti diketahui bahwa seluruh mahasiswa IPB, pada tahun pertama diharuskan tinggal di Asrama TPB.  Sedemikian baik program-program multi budaya yang dilakukan, sehingga sangat berpengaruh positif bagi mahasiswa IPB.  Setelah 5 tahun berjalan Asrama TPB nampaknya harus sudah mulai diperbaiki, untuk memberikan kenyamanan yang memadai bagi mahasiswa baru IPB.  Saat ini IPB telah mendapatkan hibah dari Menpera sebuah Rusunawa berlantai 4.  Keberadaan Rusunawa tersebut telah memungkinkan bagi IPB untuk menambah kapasitas sampai 400 mahasiswa. 

Pada awal penggunaannya tahun ini, kami mohon maaf atas ketidaksiapan Asrama Mahasiswa TPB Rusunawa, sehingga mengganggu kenyamanan mahasiswi pada minggu pertama di Kampus IPB Darmaga.  Alhamdulillah, saat ini semuanya  dapat diselesaikan sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mahasiswa.

Hadirin yang saya hormati
Kita juga patut berbangga kepada staf pengajar IPB.  Setelah pada tahun 2006 yang lalu Dr. Ir. Sriani Sutjiprihati terpilih sebagai dosen berprestasi peringkat 1 nasional, pada tahun 2007 ini, Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan terpilih sebagai dosen berprestasi peringkat II nasional.   Saya ucapkan selamat kepada Pak Budi Indra.  Kita berharap agar pada tahun-tahun mendatang, dosen IPB terus dapat terpilih sebagai dosen berprestasi.  Oleh karena itu IPB sangat concern terhadap upaya-upaya peningkatan kinerja dosen dan pegawai IPB, seperti percepatan kenaikan pangkat dan peningkatan kesejahteraan.  Dosen IPB yang memiliki pangkat lektor kepala, saat ini didominasi oleh dosen yang berusia antara 41-50 tahun.  Dosen-dosen tersebut harus dipacu agar secepatnya naik pangkat menjadi guru besar, karena guru besar IPB sebagian besar telah berusia 56-65 tahun. IPB menginginkan jumlah guru besar lebih banyak lagi, karena saat ini guru besar IPB baru berjumlah 117 orang. 

Pada kesempatan yang baik ini, saya menghimbau kepada seluruh staf pengajar untuk segera mempercepat kenaikan pangkatnya, agar secepatnya menjadi guru besar.  Hal ini juga sangat terkait dengan sertifikasi dosen yang akan segera berjalan yang ujungnya akan terkait dengan remunerasi atau gaji dosen.Berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, saat ini walaupun dengan susah payah, IPB baru dapat memberikan insentif kepada dosen dan pegawai dengan berbasis pada kinerja dan THR.  Selain itu juga telah diberikan asuransi kesehatan tambahan selain Askes yang terbukti sangat membantu kita semua. 

Askes tambahan ini sangat penting karena menurut catatan Poliklinik IPB, cukup banyak dosen atau pegawai IPB yang mulai harus waspada dengan penyakit yang dideritanya.  Penyakit yang banyak diderita adalah ISPA, Hipertensi, sakit gigi, infeksi usus, vertigo, diabetes dan beberapa kasus anemia. Saya terus menyarankan agar tidak segan-segan untuk memeriksakan kesehatan, paling tidak di Poliklinik IPB, tidak perlu membayar, agar kalau ada penyakit berbahaya dapat terdeteksi lebih awal dan lebih cepat diobati.Ke depan kesejahteraan dosen harus dapat menjadi prioritas.  Peningkatan kesejahteraan memang merupakan tugas berat, karena jumlah dosen dan pegawai IPB cukup banyak.

Mudah-mudahan MWA-IPB sekarang ini dapat lebih giat lagi membantu mencarikan jalan pemecahannya.Hal penting yang terus mendapat perhatian IPB adalah terkait dengan fasilitas, baik fasilitas akademik maupun non akademik.  Kami mohon maaf jika masih banyak terdapat kekurangan dalam penyediaan fasilitas penelitian, ketersediaan ruangan, listrik yang masih sering padam, termasuk ketersediaan air yang memenuhi syarat untuk kegiatan penelitian, dan kebersihan toilet-toilet di seluruh kampus.  Upaya mengatasi permasalahan masih terus menerus dilakukan.  Mudah-mudahan setelah masalah-masalah besar telah selesai dibereskan selama masa penataan 2002-2007, rektor yang akan datang  dapat segera menyentuh lebih fokus pada beberapa hal terkait dengan ketersediaan fasilitas akademik dan pendukungnya agar semakin memadai.    

Hadirin yang saya hormati
Perubahan status menjadi PT-BHMN bukanlah tujuan, akan tetapi adalah sebagai sarana untuk mencapai visi IPB yaitu menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika.  Perguruan tinggi bertaraf internasional, menurut salah satu literatur harus memiliki persyaratan antara lain: 1)jumlah dosen bergelar doktor harus ≥ 75 %, 2) persentase mahasiwa Pascasarjana ≥ 40 %, 3) publikasi Internasional ≥ 2 paper/dosen/tahun, 4) biaya Penelitian  rata-rata per dosen per tahun  lebih besar dari USD 1300, 5) jumlah mahasiswa asing ≥ 20% dan 6) Band width internet ≥ 15 Mbps plus  Wi-Fi. 

Dari persyaratan jumlah dosen yang bergelar doktor, saya yakin IPB dapat mencapainya dalam waktu dekat, demikian pula dengan biaya penelitian per staf pengajar dan besarnya bandwidth internet.  Persyaratan yang masih sulit dicapai adalah jumlah publikasi internasional yang harus dicapai oleh staf pengajar.  Saat ini banyaknya publikasi ilmiah internasional staf pengajar IPB masih sangat sedikit.  Hal ini masih perlu didorong, apalagi jika IPB ingin mewujudkan sebagai perguruan tinggi berbasis riset.  Selain itu IPB perlu untuk sebanyak mungkin membuat program yang bersifat internasional agar jumlah mahasiswa asing di IPB dapat terus bertambah. Upaya-upaya internasionalisasi terus dilakukan, sarana seperti IICC ini sudah tersedia untuk meningkatkan kegitan interasional.  

Sudah cukup banyak rintisan kerjasama internasional bidang pendidikan yang telah dilakukan baik dengan Amerika, Uni Eropa, Eropa timur, Jepang, China, Taiwan, dan Australia, terutama dalam pengembangan pendidikan pasca sarjana.Saya optimis apabila seluruh sivitas akademika dapat bekerja sama seperti yang telah ditunjukkan selama ini, maka  dalam waktu tidak terlalu lama IPB segera mendapat peringkat internasionalnya.  Apabila kita membuka web pada alamat www. Topuniversities.com,  akan dapat dilihat bahwa IPB telah masuk dalam list top university menurut versi Times Higher Education Supplement (THES) World University Rankings. Sayang sekali undangan dari THES untuk diikutsertakan baru didapat 2 bulan yang lalu, sehingga IPB baru masuk tahun 2007 ini menyusul 5 perguruan tinggi Indonesia lainnya, yaitu UI, ITB, UGM, Undip dan Unair.  Saya optimis bahwa pada evaluasi bulan Oktober 2007, ranking IPB dapat segera diketahui.  Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi  kado untuk IPB pada akhir tahun 2007 ini.

Hadirin yang saya hormati
Selama kurun waktu 5 tahun IPB telah melaksanakan perubahan terhadap hampir seluruh sendi-sendi penyelenggaraan perguruan tinggi.  Pada akhir tahun 2007 ini baru terbentuk embrio perguruan tinggi berbasis riset yang ditandai dengan tersedianya SDM yang berkualitas, publikasi ilmiah mulai terus bertambah, jumlah paten yang terus meningkat, inisiasi pembangkitan pendapatan sudah mulai dilakukan, kerjasama dengan pemerintah dan industri sudah mulai berkembang, produk-produk IPB seperti varietas baru dan benih berbagai komoditas telah mulai banyak dikembangkan, dan  mesin-mesin pertanian dari IPB telah mulai banyak diaplikasikan. 

Kita telah melakukan berbagai hal yang bermuara pada terbentuknya sistem jaminan mutu yang baik, tata pamong yang baik, pelaksanaan program-program yang berkualitas dan manajemen usaha yang baik.  Ke depan IPB harus melakukan continous improvement terhadap hasil-hasil yang sudah dicapai, terus melakukan peningkatan kinerja dan kesejahteraan staf dan pegawai, lebih serius melakukan upaya internasionalisasi IPB, fokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian, menumbuh-kembangkan upaya-upaya pembangkitan pendapatan dan peningkatan kualitas dari fasilitas akademik dan non akademik. Upaya-upaya tersebut sangat penting apabila IPB akan benar-benar ingin menjadi perguruan tinggi berbasis riset.
Sementara itu ada beberapa pekerjaan rumah yang masih harus kita selesaikan, antara lain mempersiapkan mekanisme perubahan kepegawaian dari PNS ke pagawai IPB yang menurut PP No. 154/2000 harus selesai pada tahun 2010. 

Kita harus memikirkan dan mendiskusikan secara mendalam, sehingga kebijakkan kepegawaian saat ini tidak menjadi bumerang pada masa-masa mendatang. Mungkin PNS yg dipekerjakan, menjadi solusi seperti tertera pada RUU BHP yang paling akhir.  Masalah kepegawaian harus tetap memperhatikan tujuan kita dalam mewujudkan IPB sebagai perguruan tinggi berbasis riset.  Pekerjaan rumah penting yang lain adalah mewujudkan Kampus IPB sebagai Agro-edu tourism.  Saya berikan apresiasi terhadap seluruh Sivitas Akademika yang telah menjaga Kampus IPB Darmaga menjadi semakin Bersih, Indah dan Nyaman (Beriman).  Sampah sudah jauh berkurang dan Kampus kita menjadi semakin hijau dan teduh.

Saudara sekalian yang saya hormati
Hal terpenting dalam pencapaian visi IPB adalah terwujudnya academic excellence.  Ciri-ciri academic excellence antara lain: 1) penyelenggaraan pendidikan S1, S2, dan S3 yang berkualitas, relevan bagi IPB dan atau bagi stake holder, 2) dihasilkannya produk-produk penelitian dan kajian yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, 3) meningkatnya kuantitas dan kualitas hubungan saling menguntungkan dengan masyarakat luas termasuk industri dan pemerintah dalam transfer teknologi dan pemberdayaan masyarakat, 4) penyelenggaraan administrasi perguruan tinggi yang efisien, efektif dan akuntabel, dan 5) penyelenggaraan tri dharma berbasis pada riset (research- based university).

Apabila academic excllence dapat dicapai, maka peran serta IPB dalam pembangunan nasional dapat kita tingkatkan.Seperti kita ketahui bahwa sangat banyak masalah bangsa yang perlu diselesaikan seperti masalah kemiskinan, ketersediaan lapangan kerja, bencana alam, peningkatan kinerja sektor riil, masalah ketersediaan pangan, dan sebagainya.  IPB selalu mengharapkan kepada pemerintah bahwa satu-satunya jalan untuk mengatasi permasalahan bangsa adalah menjadikan sektor pertanian sebagai paltform pembangunan nasional. Dalam pertanian sebagai platform pembangunan nasional, maka sebagian besar sumberdaya yang kita miliki seharusnya diarahkan pada pembangunan ekonomi, industri dan sektor lain yang berbasis pertanian. IPB sangat yakin bahwa apabila pertanian dapat dijadikan platform pembangunan nasional dan pemerintah memiliki komitmen yang tinggi, niscaya akan menghasilkan multiplier effect yang luar biasa, yang akan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia, karena Indonesia memiliki sumberdaya pertanian yang luar biasa yang dipercaya akan mampu mengatasi berbagai masalah besar nasional,  termasuk semakin mahalnya sumberdaya alam tak terbarukan seperti minyak dan gas.

Berkaitan dengan itu IPB sangat mendukung upaya dari Badan Pertanahan Nasional yang telah berinisiatif melakukan reforma agraria. Hal penting yang harus dapat disentuh dari reforma agraria adalah adanya regulasi yang dapat mengatur agar lahan petani tidak berkurang dari batas luasan tertentu, sehingga tetap feasible untuk kegiatan pertanian.  IPB juga sangat mendukung Perum Bulog dalam rangka peningkatan ketahanan pangan.  Bulog dalam posisinya saat ini sebagai Perum memang dilematis, karena harus mendapatkan profit.  Bulog akan dapat berperan lebih maksimal dalam menjaga ketahanan pangan nasional apabila posisinya dapat dikembalikan seperti semula sebagai penyangga ketersediaan pangan nasional yang non profit.  Walaupun demikian saya yakin bahwa Pak Mustafa Abubakar dan Pak Joyo Winoto sebagai alumni IPB akan mampu mengemban tugas berat tersebut.  Kita sengaja mengundang kedua almuni IPB ini karena program-program yang dicanangkan sangat penting dan berpengaruh sangat besar bagi bangsa dan negara, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan ketahanan pangan bangsa ini.IPB berkeyakinan bahwa pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat hanya dapat dilakukan melalui kerjasama ABG-C, yaitu akademisi, bisnis dan government harus bekerjasama untuk kesejahteraan community.  Tanpa ada kerjasama ABG-C yang baik dan tersinergi, program-program pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat akan sulit dapat terwujud. Sebagai contoh petani seharusnya dapat  diikutsertakan dalam satu atau lebih tahap di industri, sehingga nilai tambah yang besar yang dihasilkan industri dapat pula turut dinikmati petani.

Saudara sekalian yang saya hormati
IPB saat ini telah berusia 44 tahun.  Usia yang sudah cukup dewasa untuk berkiprah lebih nyata dalam pembangunan bangsa dan negara.  Kita telah mencoba mengkaji ulang bersama-sama berbagai permasalahan internal dan mencoba membuat terobosan-terobosan agar IPB semakin sehat dan tumbuh lebih cepat.  Jangan sia-siakan momentum yang masih sangat baik ini untuk terus berfikir keras, menyampaikan ide-ide cemerlang untuk kemajuan IPB di masa depan. IPB telah menggeliat, siap berjalan dan berlari cepat, menyongsong masa depan yang lebih hebat.  Kita telah memulai perubahan ini, untuk itu jangan ada yang mencoba untuk mengakhiri atau memutar balik waktu dari hasil yang telah kita capai bersama dengan susah payah ini, apabila tidak ingin terlindas oleh perubahan itu sendiri.  Marilah kita terus berbuat dalam rangka countinous improvement untuk IPB yang kita cintai ini. Kita harus terus tempa besi IPB yang lagi memanas, agar segera membentuk IPB baru yang ideal, karena besi yang membeku setelah dipanaskan akan sulit sekali ditempa. Masyarakat, bangsa dan negara kita berharap banyak terhadap kiprah IPB.  Untuk itu jangan pupuskan harapan mereka.  Walaupun dalam kondisi yang serba terbatas, beragam persoalan dan tantangan terus menghadang, tetapi saya yakin-seyakin-yakinnya, dengan kemauan dan kemampuan yang ada, serta atas bimbingan Allah SWT, kita akan dapat berkiprah sesuai dengan harapan masyarakat seperti motto kita, yaitu ”Mencari dan Memberi yang Terbaik”

Sebagai pribadi dan keluarga, saya mohon maaf jika dalam 5 tahun terakhir ini, dalam kepemimpinan saya ada salah yang di buat secara sengaja ataupun tidak sengaja, dan dianggap terlalu keras.  Hal tersebut harus dilakukan oleh siapapun pemimpin yang berani melakukan perubahan.  Di lubuk hati saya yang paling dalam hanya ada satu tekad, yaitu agar IPB semakin maju dan jaya.  Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak atas kerjasama yang telah terjalin, termasuk kepada mahasiswa IPB yang selama ini dapat berjalan bersama mengusung perubahan.Kita mohonkan doa puji dan syukur kekhadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam atas karunia keberhasilan dan kebahagiaan yang kita nikmati selama ini. 

Tiada keberhasilan yang hakiki tanpa ridhaNya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik kepada kita semua. Amin.

Dirgahayu Institut Pertanian Bogor
Terima kasih. Billahi Taufik wal Hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Rektor, 
H. Ahmad Ansori Mattjik