IPB Mewisuda 1428 Lulusannya

IPB Mewisuda 1428 Lulusannya

Berita

Rektor Institut Pertanian bogor (IPB), Prof. Ahmad
Ansori Mattjik mewisuda sebanyak 1428 lulusan dalam
Upacara Wisuda Tahap II tahun akademik 2006/2007 Rabu
(28/2) di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB
Darmaga. Lulusan tersebut terdiri dari 77 bergelar
doktor, 281 bergelar magister, 947 bergelar sarjana
dan 123 bergelar ahli madya.
Dalam pidatonya, Rektor IPB mengingatkan berbagai
bencana alam yang menimpa Indonesia akibat dari
kekurangmampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya
alam. “Tak semua benacana alam tersebut adalah akibar
ulah manusia, oleh karenanya mari kita mencari akar
permasalahan agar Indonesia bisa segara menjadi negara
maju sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” kata
Rektor IPB.

Menurut Rektor ada beberapa fokus dalam pembangunan
Indonesia saat ini, antara lain pertama, pemerintah
harus berinvestasi lebih besar dalam bidang penddikan
untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, karena
kunci sukses pembungunan nasional adalah sumberdaya
manusia yang berkualitas. Sebab, secara umum indeks
pengembangan SDM Indonesia masih rendah. Tahun 2006
ini indeks pengembangan manusia Indonesia menduduki
posisi ke-108, lebih rendah dibandingkan Sri Lanka.

Kedua, pemerintah harus meningkatkan pemindahan
aktivitas produksi pertanian dari Pulkau Jawa ke luar
Pulau Jawa. “Seperti kita ketahui, sebagian besar
penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, demikian
pula sebagian aktivitas ekonomi Indonesia pun saat ini
berada di Pulau Jawa,” ujar Rektor. Apabila saat ini
tidak segera melakukan pemindahan aktivitas ekonomi
dan pertanian dari Pulau Jawa, maka tragedi kekurangan
pangan akan terus berulang dan akan semakin parah

Ketiga, pemerintah harus melakukan pengendalian jumlah
penduduk dan distribusinya dalam kepulauan nusantara.
Rektor mengatakan, peningkatan produksi pangan yang
tidak diimbangi dengan pengendalian jumlah penduduk
melalui penekanan angka kelahiran akan mubazir.
“Jumlah penduduk yang besar yang tidak disertai dengan
kualitas pendidikan memadai tentu akan menjadi beban
berat, baik dalam penyediaan pangan secara nasional,
maupun dalam penyediaan lapangan kerja,” jelas Rektor.
Oleh karenanya, konsep-konsep Keluarga Berebcana yang
mulai berjalan pada masa yang lalu dapat disempurnakan
lagi sehinga memiliki daya serap yang semakin baik.

Saran Rektor yang keempat ialah, hendaknya pemerintah
berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan
sehingga aktivitas bidang pertanian lebih
menggairahkan. Peningkatan kesejahteraan petani dapat
dilakukan dengan berbagai cara yang simultan dari
mulai peningkatan produkstivitas, sistem kepemilikan
saham, subsidi terhadap output atau mengikutsertakan
petani dalam satu tahap industri. (ris)