Limbah Industri Kertas Perbaiki Lahan Tambang Batubara

Limbah Industri Kertas Perbaiki Lahan Tambang Batubara

Berita

Sludge (lumpur) limbah industri kertas ternyata bisa bermanfaat dalam memperbaiki kesuburan tanah bekas lahan tambang batubara. Hasil penelitian Mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Enny Widyati ini, disampaikan saat ujian terbuka doktoral berjudul ‘Bioremediasi Tanah Bekas Tambang Batubara dengan Sludge Industri Kertas untuk Memacu Revegetasi Lahan’ Rabu (30/8) di Kampus IPB Darmaga.

Pertambangan batubara menimbulkan kerusakan lingkungan baik aspek iklim mikro setempat dan tanah. Kerusakan klimatis terjadi akibat hilangnya vegetasi sehingga menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen, pengatur suhu. Lahan bekas tambang batubara rusak juga mengalami kerusakan. Kerapatan tanah makin tinggi, porositas tanah menurun dan drainase tanah, pH turun, kesedian unsur hara makro turun dan kelarutan mikro meningkat. baik, dan mengandung sulfat. Lahan seperti ini tidak bisa ditanami. Bila tergenang air hujan berubah menjadi rawa-rawa.

Umumnya, perusahaan tambang menggunakan top (tanah lapisan atas) atau kompos untuk mengembalikan kesuburan tanah. Rata-rata dibutuhkan 5.000 ton per hektar kompos atau top soil. Metode konvensional ini kurang tepat diterapkan pada bekas lahan tambang yang luas. “Pemanfaatan sludge limbah industri kertas bisa menjadi alternatif pilihan. Industri kertas menghasilkan 10 persen sludge dari total pulp yang mengandung N dan P,” kata Enny.

Setelah meneliti 2 tahun meneliti sejak Juni 2003 hingga Juni 2005, percobaan memumjukkan sludge paper dosis 50 persen dapat memperbaiki sifat-sifat tanah lebih efektif dibandingkan perlakuan top soil. Sludge kertas ini berperan ganda dalam proses bioremediasi tanah bekas tambang batubara yaitu sebagai sumber bahan organik tanah (BOT) dan sumber inokulum bakteri pereduksi sulfat (BPS). Pemberian sludge pada bekas tambang batubara menimbulkan 2 proses yakni perbaikan lingkungan (soil amendment) dan inokulasi mikrob yang efektif.

Pemberian sludge paper 50 persen ke dalam tanah bekas tambang batubara mampu menurunkan ketersediaan Fe tanah 98.8 persen, Mn 48 persen, Zn 78 persen dan Cu 63 persen. BPS mampu mereduksi sulfat menjadi senyawa sulfda-logam yang tidak tersedia. Dalam skala laboratorium, tanaman A.crassicarpa tumbuh dengan baik di lahan campuran tersebut. “Perlu penelitian lebih lanjut mengenai keamanan tanaman pangan bila ditanam pada lahan campuran tersebut,” kata Enny.

Komisi pembimbing dalam ujian tersebut antara lain Dr Irdika Mansur, Prof Cecep Kusmana, Prof Iswandi Anas, dan Dr Erdy Santoso.(ris)