Yayasan Andi Hakim Nasoetion Diresmikan, Perluas Akses Pendidikan dan Wariskan Nilai Keilmuan

Yayasan Andi Hakim Nasoetion Diresmikan, Perluas Akses Pendidikan dan Wariskan Nilai Keilmuan

yayasan-andi-hakim-nasoetion-diresmikan-perluas-akses-pendidikan-dan-wariskan-nilai-keilmuan
Berita

Nilai keilmuan dan keberpihakan pada pendidikan yang diwariskan almarhum Prof Andi Hakim Nasoetion kini diteruskan melalui pendirian Yayasan Andi Hakim Nasoetion, sebuah inisiatif berkelanjutan untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Peresmian yayasan disampaikan oleh Dewan Pembina Yayasan Andi Hakim Nasoetion, Prof Agus Buono, di hadapan sivitas akademika, keluarga besar almarhum Prof Andi Hakim Nasoetion, alumni, serta para pemangku kepentingan pendidikan. Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya para pimpinan fakultas dan departemen terdahulu, serta para penerima manfaat beasiswa.

Dalam sambutannya, Prof Agus Buono menjelaskan bahwa yayasan ini berangkat dari sejarah panjang program Beasiswa Andi Hakim Nasoetion yang telah berjalan sejak 5 Juni 2002. Program tersebut bermula dari inisiatif keluarga almarhum Prof Andi Hakim Nasoetion. 

“Pada saat itu, Ibu Amini, didampingi putri-putrinya, menitipkan dana sebesar Rp12 juta untuk dikelola dan disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dana awal tersebut berasal dari sumbangan para murid Prof Andi Hakim Nasoetion saat ia sakit. Amanah tersebut kemudian menjadi cikal bakal program beasiswa yang terus berjalan secara konsisten, meskipun pengelolaannya masih bersifat personal dan belum terlembaga. 

“Waktu itu pengelolaannya masih dari mulut ke mulut dan belum resmi,” kata Prof Agus Buono saat ini menjabat sebagai Dekan Sekolah Sains Data, Matematika, dan Informatika (SSMI) IPB University.

Perjalanan program beasiswa ini mencapai titik penting pada 28 Januari 2021, ketika dilakukan peluncuran ulang secara daring di tengah pandemi COVID-19. Melalui lelang dalam satu hari, terkumpul dana sekitar Rp170 juta yang seluruhnya langsung disalurkan kepada mahasiswa. “Bentuk bantuannya beragam, sesuai kebutuhan mahasiswa, mulai dari pembayaran UKT (uang kuliah tunggal) sampai bantuan kos,” ujarnya.

Seiring meningkatnya skala kegiatan dan besarnya dana yang dikelola, para pengelola sepakat membentuk yayasan agar pengelolaan lebih profesional dan akuntabel. “Kalau sudah besar, tidak mungkin lagi hanya mengandalkan rekening pribadi. Karena itu, kami sepakat mendirikan Yayasan Andi Hakim Nasoetion,” kata Prof Agus.

Rektor Dr Alim Setiawan Slamet, dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran yayasan ini sejalan dengan komitmen IPB University terhadap prinsip pendidikan untuk semua. Ia mengenang pesan Prof Andi Hakim Nasoetion yang hingga kini membekas kuat. “Lupakan mencari kehebatan dan ketenaran, carilah kebenaran. Maka keduanya akan bertemu,” ucapnya.

Menurut Dr Alim, perguruan tinggi negeri dihadapkan pada tantangan memperluas akses tanpa mengorbankan mutu. Saat ini, sekitar 37,56 persen mahasiswa IPB University menerima beasiswa dari berbagai sumber. “Kalau ada tiga mahasiswa IPB, hampir pasti salah satunya menerima beasiswa,” ujarnya.

Ketua Yayasan Andi Hakim Nasoetion, Amir Toha, menambahkan bahwa yayasan ini juga bertujuan mewariskan nilai keilmuan dan filosofi berpikir Prof Andi Hakim Nasoetion. “Pak Andi meletakkan dasar filosofi berpikir yang sangat membantu kita menghadapi permasalahan dunia nyata,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa sejak dirintis pada 2002, berbagai kegiatan yayasan telah menyalurkan lebih dari Rp500 juta untuk pendidikan dan pengembangan keilmuan. Melalui yayasan ini, para pengelola berharap nilai kepedulian, integritas, dan kecintaan pada ilmu pengetahuan yang diwariskan Prof Andi Hakim Nasoetion dapat terus hidup dan memberi manfaat luas bagi generasi penerus bangsa. (Fj)