Riset Tim Ekspedisi Patriot IPB University Ungkap Tiga Komoditas Unggulan Kawasan Transmigrasi Kerang

Riset Tim Ekspedisi Patriot IPB University Ungkap Tiga Komoditas Unggulan Kawasan Transmigrasi Kerang

riset-tim-ekspedisi-patriot-ipb-university-ungkap-tiga-komoditas-unggulan-kawasan-transmigrasi-kerang
Pengabdian Masyarakat / Riset dan Kepakaran

Tim Ekspedisi Patriot IPB University memaparkan hasil kajian dan pemetaan komoditas unggulan di Kawasan Transmigrasi Kerang, Kalimantan Timur. Dalam pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Diskominfo Kabupaten Paser ini, tim juga merumuskan rekomendasi pengembangan wilayah secara berkelanjutan.

Apa yang dihasilkan dalam penelitian dan pembahasan hari ini harus menjadi rekomendasi yang benar-benar bisa ditindaklanjuti secara berkelanjutan,” ujar Juhaeni selaku Kepala Bidang Transmigrasi Kabupaten Paser.

Hasil riset disusun melalui analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), LQ (location quotient), AHP (analytical hierarchy process), pemetaan rantai pasok, serta analisis finansial.

Ketua Tim Ekspedisi Patriot IPB University, Dr Doni Sahat Tua Manalu, menyatakan bahwa penguatan agribisnis di Kawasan harus dimulai dari hulu hingga hilir. Ketersediaan benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) menjadi fondasi. Sementara penerapan good agricultural practices (GAP) dan good handling practices (GHP) diperlukan untuk meningkatkan kualitas.

“Kami juga mendorong pengembangan UMKM dan unit pengolahan kawasan, serta penguatan sumber daya manusia (SDM), penguatan kelembagaan, dan perbaikan infrastruktur sebagai sistem penunjangnya. Untuk Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Keladen, kami mengusulkan integrated farming system,” ujarnya.

Perwakilan tim IPB University, Laila Azizah Syukur, Putri Nadira Gustina, Izzudin Haidar Al Qossam, dan Farhan Fauzul Azhim menyampaikan hasil pemetaan komoditas unggulan. Ada tiga komoditas utama yang memiliki prospek kuat untuk dikembangkan. Yakni kelapa sawit (perkebunan), pisang (hortikultura), dan jagung (tanaman pangan). 

Kelapa sawit menjadi komoditas dengan kontribusi terbesar, dengan luas lahan 200 ribu ha atau mencapai 92 persen dari lahan perkebunan yang ada. “Namun, masih ada kelemahan, mulai dari kualitas produksi yang belum standar nasional, produktivitas kebun rakyat yang rendah, hingga keterbatasan modal terutama pada tiga tahun awal budi daya,” kata Putri.

Adapun jagung, menjadi penopang ketahanan pangan daerah. “Kekuatan jagung terlihat dari kontribusi Kecamatan Batu Engau yang mencapai 91 persen di Kabupaten Paser. Komoditas jagung menjadi bahan baku pakan unggas yang permintaannya besar. Selain itu pengolahannya relatif mudah,” ujar Izzu.

Pada komoditas hortikultura, Farhan mengungkap pisang memiliki potensi untuk menjadi ikon kawasan. Budi daya pisang relatif mudah, perputaran modalnya cepat, dan pemerintah memiliki program penguatan hortikultura melalui Paser Berbuah.”

Hasil diseminasi ini menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan arah kebijakan pengembangan di Kawasan Transmigrasi Kerang. Dengan kolaborasi berbagai sektor dan penguatan kelembagaan, diharapkan Kawasan Transmigrasi Kerang dapat berkembang lebih produktif, berkelanjutan, dan menyejahterakan masyarakat. (*/Rz)