Mahasiswa Penerima Beasiswa jadi Motor Prestasi, IPB University Berikan Apresiasi 115 Lembaga Donatur
IPB University memberikan apresiasi kepada para donatur beasiswa atas komitmen dan kontribusi mereka dalam mendukung keberlanjutan pendidikan mahasiswa. Hal itu dilakukan melalui acara Apresiasi Donatur Beasiswa 2025 yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (4/12).
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana juga menyampaikan rasa solidaritas dan kepedulian IPB terhadap mahasiswa asal Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, atas kejadian bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa mahasiswa IPB University tidak hanya didominasi dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, tetapi juga banyak dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara yang saat ini sedang mengalami bencana.
“Karena itu, kepada donatur beasiswa, kami berharap agar kerja sama dapat terus berlanjut demi menjamin akses pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia,” kata dia.
Selain itu, ia menambahkan bahwa IPB University berkomitmen menjaga akses pendidikan, termasuk bagi mahasiswa IPB University. “Prinsip kami, tidak boleh ada mahasiswa yang tidak lulus karena tidak mampu membayar UKT (uang kuliah tunggal),” tegas Prof Deni.
Direktur Kemahasiswaan IPB University, Dr Beginer Subhan menyampaikan prestasi mahasiswa penerima beasiswa cukup baik. Rata-rata IPK lulusan penerima beasiswa mencapai 3,63.
“Mahasiswa penerima beasiswa merupakan motor prestasi IPB dan para donatur menjadi penggerak capaian tersebut. Terima kasih atas kontribusinya,” ujarnya.
Beberapa prestasi penerima beasiswa antara lain diraih oleh I Made Manik (pembicara terbaik Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia 2025), Fajar Ramadhan (mahasiswa berprestasi tingkat Jawa Barat), serta atlet nasional Windy Aprilyani.
Citra Ayu Shafinas, penerima beasiswa Sobat Bumi Pertamina dari Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University membagikan kisahnya yang sempat hampir menyerah karena keterbatasan ekonomi. Berasal dari Banyuwangi, ia kini menjadi salah satu lulusan terbaik diploma.
“Saya pernah gagal 40 kali kompetisi, dan sekarang saya menang lebih dari 60 kali kompetisi. Saya ingin kembali ke Banyuwangi, membangun pendidikan, dan menjadi dosen,” tuturnya.
Ia melaporkan, jumlah lembaga pemberi beasiswa terus meningkat. Tahun 2025 ada 115 lembaga donatur, dengan total penerima mencapai lebih dari 10.000 mahasiswa dari jenjang D3, D4, hingga S1. Dana beasiswa dialokasikan untuk mahasiswa kurang mampu (71,88%), mahasiswa berprestasi (11,58%), serta mahasiswa berprestasi dan kurang mampu (6,54%).
“Terima kasih kepada para pemberi beasiswa karena tidak hanya memberikan bantuan dana, tetapi juga menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi, hingga pelatihan kesiapan kerja. Tercatat ada 45 kegiatan yang digelar, dengan frekuensi hampir tiga kali per bulan.
IPB University juga menjalankan beragam program kesejahteraan dari para donatur, seperti pembagian 25.000 paket buah dan susu, food bank, dan program Warung Kita yang menyediakan sekitar 7.000 paket makanan gratis per tahun. Setiap hari tersedia 300 porsi makanan gratis yang disokong alumni.
Perwakilan donatur dari Yayasan Van Deventer-Maas Indonesia, Parche Manoto, menegaskan komitmennya untuk mendukung pendidikan generasi muda. “Kami ingin terus berkontribusi, baik dalam bentuk finansial maupun peningkatan kapasitas mahasiswa, demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

