Mahasiswa IPB University Dorong UMKM Komunitas The Yatim Village Naik Kelas Lewat Pemasaran Digital
Meskipun teknologi dan platform digital berkembang masih, nyatanya masih banyak pelaku usaha komunitas yang belum optimal memanfaatkannya sebagai sarana pemasaran.
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen menjalankan program Grow Your Business untuk memperkuat pemahaman pemasaran digital bagi ibu tangguh dan remaja SMA binaan The Yatim Village Kota Bogor.
Program yang berlangsung pada Agustus–Desember 2025 ini dirancang sebagai pendampingan praktis kewirausahaan digital, menyasar dua kelompok utama: ibu tangguh pengelola unit usaha komunitas dan remaja SMA yang memiliki semangat belajar tinggi namun membutuhkan arahan bisnis yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Secara nasional, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peran strategis dengan jumlah lebih dari 64 juta unit, menyumbang sekitar 60 persen produk domestik bruto (PDB), serta menyerap hingga 97 persen tenaga kerja. Di sisi lain, peluang pemasaran berbasis digital sangat besar. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh komunitas seperti The Yatim Village.
“Melalui Grow Your Business, kami memberikan pelatihan bertahap yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta,” ujar Mutiara Rachmina Indriani, salah satu perwakilan mahasiswa IPB University.
Materi mencakup pembuatan dan pengelolaan akun TikTok, Shopee, Tokopedia, dan WhatsApp Business, pemanfaatan fitur katalog dan analisis performa konten, hingga teknik optimalisasi video promosi dan visual marketing.
Dampak program terlihat nyata pada kelompok ibu tangguh. Beberapa peserta mulai mengelola akun bisnis secara mandiri, bahkan ada yang berhasil meraih lebih dari 5.000 pengikut di TikTok, terlibat dalam TikTok Affiliate, serta memasarkan produk di Shopee dan Tokopedia. Sejumlah video promosi juga menembus lebih dari 1.000 penayangan, meningkatkan visibilitas usaha mereka di ranah digital.
Pada kelompok remaja SMA, program ini melahirkan inisiatif Waroeng Santri sebagai wadah praktik kewirausahaan. Para remaja melakukan penjualan langsung di sekitar Kebun Raya Bogor dan menghasilkan produk kreatif seperti snack tower dan snack bucket sebagai sarana pembelajaran membaca tren pasar.
“Program ini menjadi ruang belajar bersama yang konkret. Peserta tidak hanya memahami teori, tetapi langsung mempraktikkan pemasaran digital sesuai konteks usaha mereka,” ujar Mutiara.
Sepanjang program, mahasiswa IPB University memberikan bimbingan intensif melalui praktik pembuatan konten, pendampingan unggah produk, serta penguatan strategi digital branding. Proses dilakukan bertahap agar keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan secara berkelanjutan.
“Semoga program ini tidak hanya memperluas akses komunitas terhadap pemasaran digital, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi berbasis pembelajaran,” tutup Mutiara. (*/Rz)
