Diundang NWAFU Tiongkok, Dua Pakar IPB University Inisiasi Kolaborasi Riset Pertanian dan Pendidikan
Kolaborasi riset internasional menjadi kunci penguatan ilmu pertanian dan kehutanan di tengah tantangan pangan global. IPB University mengambil langkah strategis dengan menjajaki kerja sama riset dan pendidikan bersama salah satu kampus pertanian terbaik di Asia, Northwest A&F University (NWAFU), Tiongkok.
Inisiasi kerja sama ini dilakukan melalui kunjungan resmi dua pakar IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat dan Dr Meti Ekayani, ke kampus NWAFU di Yangling, Provinsi Shaanxi, China (9–14/12). Kunjungan tersebut merupakan respons atas undangan NWAFU untuk membangun kemitraan akademik jangka panjang di bidang pertanian dan kehutanan.
IPB University dan NWAFU sama-sama berada dalam peringkat 10 besar kampus terbaik Asia bidang pertanian dan kehutanan versi QS World University Ranking. Posisi strategis ini membuka peluang besar bagi pengembangan riset bersama dan pertukaran akademik.
Sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University, Prof Dodik menilai kerja sama ini relevan dengan kebutuhan penguatan riset lintas negara. Bersama Dr Meti Ekayani dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, ia terlibat langsung dalam pertemuan awal dengan pimpinan NWAFU.
Agenda utama kunjungan diawali dengan pertemuan bersama Prof Hu Xiaohui (Dean of College of International Education NWAFU), serta Prof Zhang Han (Vice Dean of College of Economics and Management NWAFU). Dalam pertemuan tersebut, kedua universitas saling memaparkan sejarah, visi-misi, serta fokus pendidikan dan penelitian.
Hasil pertemuan menghasilkan kerangka awal kerja sama, dengan pintu masuk utama melalui pertukaran mahasiswa dan dosen, serta kolaborasi riset di bidang hortikultura, ekonomi pertanian, dan kehutanan.
“Skema ini diharapkan berkembang menjadi kemitraan yang lebih luas dan berkelanjutan,” tutur Prof Dodik yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University.
Selain pertemuan institusional, Prof Dodik dan Dr Meti juga memberikan kuliah bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 NWAFU, baik mahasiswa internasional maupun lokal. Kuliah tersebut mendapat sambutan antusias dari mahasiswa dan dosen setempat.
Inisiasi kerja sama ini turut dijembatani oleh Surya Bagus Mahardika, mahasiswa S3 asal Indonesia di NWAFU dan alumnus IPB University. Ia menilai kemajuan teknologi pertanian di Yangling sebagai daya tarik kuat bagi kerja sama jangka panjang, sekaligus peluang pembelajaran bagi mahasiswa Indonesia.
“Ke depan, IPB University dan NWAFU sepakat menindaklanjuti inisiasi ini dengan langkah konkret. Kami juga berharap pimpinan NWAFU dapat berkunjung ke Bogor sebagai bagian dari penguatan kolaborasi riset dan pendidikan di bidang pertanian dan kehutanan berkelanjutan,” tandasnya. (*/Rz)
