Bangkitkan Kesadaran Siswa Kurangi Food Waste di Program MBG

Bangkitkan Kesadaran Siswa Kurangi Food Waste di Program MBG

bangkitkan-kesadaran-siswa-kurangi-food-waste-di-program-mbg
Pengabdian Masyarakat

Belajar sambil bermain menjadi cara efektif untuk mendorong perubahan kebiasaan. Hal itu terlihat saat siswa SDN Banjarsari 5, Kota Serang, Banten, dengan antusias mengikuti dua permainan edukatif bertema konsumsi sehat dan pengurangan sampah makanan, yaitu Rescue the Food dan Isi Piringku.

Permainan interaktif tersebut menjadi bagian dari program GIZI FOOD (Gerakan Inovatif Zero Food Waste dan Optimalisasi Konsumsi Sayur dan Buah di Sekolah MBG) yang digagas tim Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University, 30/9.

Perwakilan tim, Yayat Heryatno, SP, MPS menyebut program ini hadir sebagai upaya untuk membangun kesadaran siswa agar lebih bijak dalam mengonsumsi makanan, meningkatkan minat konsumsi sayur dan buah, sekaligus mengurangi potensi food waste dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pada permainan pertama, Rescue the Food, siswa belajar tentang sisa makanan lewat permainan berbasis kartu. Permainan kedua, Isi Piringku, menantang siswa mengisi ilustrasi menu makanan dengan bahan-bahan sesuai dengan kelompok kandungan gizi dan fungsinya.

“Kami hadir dengan harapan bahwa setiap piring makanan tidak hanya bernilai gizi, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung masa depan yang lebih sehat,” kata ketua tim, Resa Ana Dina, SKM, MEpid.

Kepala SDN Banjarsari 5, Anton Setiabudi menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia mengatakan bahwa SDN Banjarsari 5 menjadi sekolah percontohan yang mendapat program MBG pertama kali di Kota Serang, Banten.

Prestasi sekolah ini dalam menjaga kelestarian lingkungan juga terbukti dengan diraihnya penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, yang menunjukkan komitmen SDN Banjarsari 5 dalam mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan. 

Sejalan dengan prestasi tersebut, SDN Banjarsari 5 juga terus melakukan inovasi, salah satunya melalui pengolahan food waste dari MBG menggunakan maggot mulai dari bulan Januari hingga Juli 2025. 

Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi juga ikut menguatkan pesan lewat edukasi pentingnya menghabiskan makanan, konsumsi sayur dan buah, hubungan food waste dan MBG, serta cara pemanfaatan food waste. Dosen lain yang terlibat yakni Dr Yayuk Farida Baliwati, Prof Ikeu Tanziha, dan Prof Dadang Sukandar.

Selepas sesi edukasi, para siswa diperbolehkan untuk mengonsumsi MBG yang telah dibagikan sesuai dengan jadwalnya. Seluruh siswa cukup antusias. Menu saat itu terdiri dari nasi, ayam semur, tumis sawi buncis wortel, tahu goreng, dan kelengkeng. 

Hampir seluruh siswa menyukai dan menghabiskan menu MBG. Memang, masih ada beberapa siswa yang tidak menghabiskan nasi, karena beralasan sudah kenyang dan sebagainya.

“Semoga dari program ini anak-anak SDN Banjarsari 5 dapat menghabiskan MBG dalam rangka pencegahan food waste di lingkungan sekolah,” harap Resa. (*/Rz)