Hadir Kembali, IPB University Berikan Kontribusinya Pada Event Agrinex Expo 2025

Hadir Kembali, IPB University Berikan Kontribusinya Pada Event Agrinex Expo 2025

hadir-kembali-ipb-university-berikan-kontribusinya-pada-event-agrinex-expo-2025
Berita

Setelah lima tahun hiatus, Agrinex kembali diadakan. Pameran inovasi agribisnis terbesar di Indonesia ini menghadirkan wajah agribisnis Indonesia secara menyeluruh, menghubungkan para pelaku industri dari hulu hingga hilir.

IPB University kembali menyuguhkan berbagai hasil inovasi pangan dan pertanian dalam ekspo yang berlangsung selama tiga hari (6–8/11) di Pre-Function Hall D2, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Rektor IPB University Prof Arif Satria memaparkan bahwa eksistensi Agrinex sangat diperlukan dalam mendukung kebijakan pemerintah. Pertanian, tegasnya, akan maju karena empat hal: strong leadership, riset, human capital, dan ekosistem.

Dalam sesi diskusi panel (6/11), hadir Luhur Budijarso, Direktur PT Bogor Life Science and Technology (BLST)–Holding Company of IPB University. Ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan sektor pertanian dalam mendorong hilirisasi inovasi.

“Pertanian adalah hajat hidup orang banyak dan terlalu besar untuk dikerjakan oleh satu kementerian saja. Oleh karena itu, perguruan tinggi juga harus berperan aktif dalam hilirisasi inovasi,” jelas Luhur. 

Ia menambahkan bahwa berbagai inovasi yang disajikan IPB University dalam Agrinex 2025 menunjukkan kemajuan luar biasa. Salah satunya adalah temuan varietas cabai dengan tingkat kepedasan hingga 3.000 kali lipat dari cabai biasa.

“Hal-hal seperti inilah yang menjadi perekat pembangunan pertanian di Indonesia. Melalui inovasi di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan, agromaritim IPB University terus mendorong produk hasil risetnya untuk dikomersialisasikan. Contohnya, Botani Seed kini telah mengembangkan benih padi varietas gogo hingga generasi ke-9,” ungkapnya. 

Selain itu, lanjutnya, kemajuan teknologi pertanian juga memungkinkan pemetaan wilayah tanam dan penggunaan pupuk yang lebih presisi. Dengan pendekatan berbasis data, efisiensi perawatan tanaman dapat ditingkatkan, termasuk pada sektor perkebunan sawit yang menjadi salah satu fokus inovasi saat ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut Agrinex 2025 sebagai momentum penting dan sumber motivasi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penguatan UMKM nasional.

“Sekarang adalah saatnya bagi para pelaku UMKM untuk tidak lagi dipandang sebelah mata. Mereka perlu diberi kesempatan yang adil untuk tumbuh dan berkembang hingga mampu menjadi pengusaha besar di negeri sendiri. Inilah momentum untuk berkolaborasi dan bergandengan tangan, memanfaatkan kebijakan yang ada demi kemajuan UMKM Indonesia,” ucapnya.

Ir Rifda Ammarina selaku ketua penyelenggara menyampaikan, Agrinex kali ini diikuti 140 stan yang berada di dalam binaan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

“Agribisnis menjadi menarik karena tidak pernah lepas dari pangan. Setiap harinya, di meja makan itu ada perjalanan panjang dengan penuh perjuangan, bukan hanya dari petani, melainkan dari beberapa kampus, salah satunya IPB University,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Peningkatan Ekspor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Juan Permata Adoe, menuturkan bahwa sejak 2007 Agrinex telah menjadi ruang perjumpaan bagi pemerintah, dunia usaha, hingga akademisi untuk menciptakan nilai tambah khususnya pada bidang pertanian.

“Kami hadir untuk memastikan produk pertanian Indonesia bisa dipercaya sampai meja dunia. Agrinex adalah jembatan visi nasional, jadi mari jadikan momen ini menjadi kerja sama berbasis pertanian UMKM lintas sektor,” tutupnya.

Selaras dengan itu, Fajarini Puntodewi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan berharap Agrinex 2025 dapat menjadi wadah kolaborasi antara petani, industri, dan lembaga. (*/Rz)