Tim Ekspedisi Patriot IPB University Uraikan Rencana Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan di Kikim Selatan

Tim Ekspedisi Patriot IPB University Uraikan Rencana Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan di Kikim Selatan

tim-ekspedisi-patriot-ipb-university-uraikan-rencana-pengembangan-potensi-komoditas-unggulan-di-kikim-selatan
Pengabdian Masyarakat / Student Insight

Tim Ekspedisi Patriot IPB University menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan di Kawasan Transmigrasi Kikim Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Keban Agung, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan

FGD ini dihadiri oleh Perwakilan Dinas Transmigrasi Kabupaten Lahat, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kikim Selatan, Kepala Desa, dan perwakilan warga transmigrasi yang berada di Kawasan Transmigrasi Kikim Selatan (Kota Terpadu Mandiri/KTM yang berinduk di Desa Keban Agung, Desa Keban Raya, dan Desa Beringin Janggut).

Kegiatan diawali dengan pemaparan hasil kunjungan lapang Tim Ekspedisi Patriot IPB University selama satu bulan di kawasan transmigrasi. Tim menyampaikan terkait potensi dan kendala yang dihadapi masyarakat transmigrasi di tiga desa tersebut, serta komoditas unggulan di kawasan transmigrasi, yaitu sawit dan karet.

Dr Akhmad Arifin Hadi selaku ketua tim memaparkan, kegiatan ini bertujuan menggali potensi komoditas unggulan daerah dan merumuskan strategi pengembangannya secara partisipatif bersama masyarakat. “Kami ingin agar hasil FGD ini menjadi dasar dalam merancang strategi pengembangan komoditas unggulan yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat,” ujarnya.

FGD ini juga berfungsi sebagai forum validasi dan konfirmasi terhadap hasil temuan lapang yang telah dilakukan tim. Dalam forum tersebut, warga menyetujui hasil identifikasi komoditas unggulan di kawasan transmigrasi, sekaligus menambahkan berbagai potensi dan kendala yang mereka hadapi di lapangan.

Perwakilan warga Desa Keban Raya berharap adanya pertemuan rutin dengan PPL setempat untuk mengoptimalkan kelompok tani yang baru terbentuk. Sementara perwakilan KTM menyoroti persoalan sertifikat lahan usaha yang belum terselesaikan serta keterbatasan akses petani terhadap pupuk subsidi. 

Perwakilan Desa Beringin Janggut juga menekankan pentingnya pembentukan kelompok tani yang aktif sebagai prasyarat memperoleh bantuan dan pendampingan pemerintah. Kami sangat mengharapkan adanya pembinaan kelompok tani agar petani bisa lebih mandiri,” ungkap salah satu peserta.

Menanggapi hal tersebut, pihak PPL Kecamatan Kikim Selatan bersedia memfasilitasi dan menjelaskan bahwa pembentukan kelompok tani baru dapat difasilitasi melalui koordinasi dengan kepala desa, dengan anggota minimal 15 orang dan komoditas yang dapat dikembangkan antara lain sawit, karet, serta ternak sapi. “Nanti di tahun 2026 akan ada program bantuan pupuk NPK cair bagi kelompok tani yang aktif melaporkan koordinat lahannya,” sebut perwakilan PPL Kikim Selatan.

Melalui kegiatan ini, Tim Ekspedisi Patriot IPB University berharap dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan masyarakat dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis potensi unggulan lokal di kawasan transmigrasi Kikim Selatan. (*/Rz)