Najwa Shihab, Raditya Dika, dan Nicholas Saputra Inspirasi Mahasiswa IPB University di Generasi Campus Roadshow
Tiga figur inspiratif, Najwa Shihab, Raditya Dika, dan Nicholas Saputra, berbagi pengalaman dan semangat kepada mahasiswa IPB University dalam Generasi Campus Roadshow 2025: “Ignite Limitless Potential”, Rabu (22/10).
Berlatar di panggung Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, ketiganya mengisahkan refleksi perjalanan hidup mereka soal keberanian mengambil risiko, arti kegelisahan, serta proses menemukan jati diri melalui karya.
Prof Yulin Lestari, Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran IPB University mengatakan, ruang dialog lintas generasi semacam ini penting sebagai wahana pertumbuhan ide dan nilai kemanusiaan.
“Kampus bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga ruang dialog, refleksi, dan kolaborasi lintas usia serta lintas bidang. Di sinilah ide-ide besar tumbuh dan semangat perubahan disemai,” ujarnya saat membuka acara yang dihelat Grab, Narasi, dan IPB University ini.
Ia berpandangan bahwa setiap generasi memiliki kontribusi unik bagi bangsa. Generasi muda membawa keberanian berinovasi, sementara generasi senior memberikan kedalaman refleksi dan kebijaksanaan.
“Momentum seperti ini menjadi pemicu agar kampus terus menjadi ruang yang hidup mendorong kreativitas serta menumbuhkan keberanian untuk bersuara dan berkarya,” tambahnya.
Dalam sesi berbagi, jurnalis Najwa Shihab, menceritakan pengalamannya membangun Mata Najwa sebagai program independen yang menuntut keberanian besar.
“Ketika memutuskan membuat Mata Najwa, itu keputusan berat. Kalau programnya gagal, apakah Najwanya gagal? Tapi di situlah letak keberanian,” ungkapnya.
Najwa juga menyoroti pentingnya adaptasi di era digital serta peran jurnalis menjaga integritas di tengah banjir informasi.
“Sekarang dunia dilanda tsunami informasi. Di situ relevansi jurnalis diuji,” tegasnya.
Hal itu juga diilhami Raditya Dika. Penulis dan sutradara film ini memandang kesuksesan lahir dari kesiapan dan keberanian mencoba hal baru. Ia membagikan kisahnya menembus dunia hiburan dari penulis buku hingga kreator digital.
“Dulu saya taruh buku di pameran, tapi tidak ada yang melihat. Akhirnya saya tampil stand-up comedy, dan dari situ semuanya berubah,” kenangnya.
“Kalau kita selalu nyaman, kita tidak akan berkembang. Kegelisahan adalah bahan bakar inovasi,” ujarnya.
Raditya juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi peluang. “Teruslah belajar dan siapkan diri agar ketika kesempatan datang, kita siap menyambutnya,” tambahnya.
Aktor dan produser Nicholas Saputra juga mengakui hal serupa. Ia menegaskan bahwa kegelisahan adalah sumber inspirasi utama dalam berkarya. “Awal dari sebuah karya adalah kegelisahan. Ketika saya melihat sesuatu yang menggelitik hati, di situ muncul inspirasi,” jelasnya.
Menurutnya, rasa ingin tahu dan pengalaman hidup menjadi energi penting bagi seorang kreator. “Kalau hidup terlalu nyaman, tidak ada yang membakar semangat kita untuk mencipta,” tuturnya.
Kegiatan Generasi Campus Roadshow 2025 ini menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa IPB University untuk belajar dari para pelaku kreatif. Melalui kisah nyata dan refleksi mendalam, kegiatan ini menegaskan bahwa keberanian, kegelisahan, dan semangat belajar tanpa henti merupakan kunci untuk menyalakan potensi tanpa batas. (AS)

