Gunakan Metode i-Tree Eco, Tim Peneliti IPB University Ekspose Hasil Kajian RTH Sentul City

Gunakan Metode i-Tree Eco, Tim Peneliti IPB University Ekspose Hasil Kajian RTH Sentul City

Gunakan Metode i-Tree Eco, Tim Peneliti IPB University Ekspose Hasil Kajian RTH Sentul City
Berita / Riset dan Kepakaran

Tim peneliti IPB University dari Departemen Arsitektur Lanskap memaparkan hasil kajian terhadap ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Sentul City. Hasil kajian ini disampaikan dalam kegiatan Ekspose Hasil Pemetaan yang berlangsung di Saffron Apartment, Sentul City (16/9).

Ketua tim peneliti, Dr Kaswanto, menjelaskan bahwa pohon-pohon di kawasan Sentul City memiliki kontribusi signifikan terhadap lingkungan. Tidak hanya menyerap karbon secara signifikan, tetapi juga berperan dalam pengurangan risiko banjir.

“Kajian tim menunjukkan bahwa RTH Sentul City mampu mereduksi polutan setara dengan emisi lebih dari 11.000 kendaraan per tahun,” paparnya.

Selain itu, ia dan tim juga menemukan bahwa fungsi hidrologis lanskap berperan besar dalam menahan limpasan air hujan. “Kemampuan hidrologis lanskap di Sentul City mampu menahan limpasan air hujan setara 318.780 bak mandi standar,” ujar Dr Kaswanto.

Kajian ini menggunakan metode i-Tree Eco dari United States Forest Service (USFS), dan menjadi yang pertama diterapkan di kawasan permukiman di Indonesia. Penelitian dilakukan selama tiga bulan di tiga klaster RTH Sentul City, yaitu Argenia, Bukit Golf Hijau (BGH), dan Northridge, dengan total luas lebih dari 390 hektare.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap klaster memiliki keunggulan ekologis masing-masing. Klaster Northridge unggul dalam produksi oksigen dan penyimpanan karbon, BGH berpotensi menjadi bank karbon jangka panjang, sementara Argenia efektif dalam menyerap polutan udara seperti NO₂, SO₂, O₃, dan Particulate Matter (PM2.5).

“Total nilai ekonomi dari jasa lanskap pohon di tiga klaster ini mencapai lebih dari Rp9,6 miliar per tahun, termasuk penghematan energi, penurunan risiko penyakit akibat polusi, serta kontribusi terhadap kesejukan udara,” tambah Dr Kaswanto.

Ekspose ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Sentul City Tbk dan Departemen Arsitektur Lanskap IPB University melalui Satuan Usaha Akademik Landscape Architecture Business Unit (SUA LAAB), dalam rangka memperingati Hari Perlindungan Lapisan Ozon Internasional.

Direktur Perencanaan Sentul City, Adi Syahruzad, menyambut baik hasil penelitian tersebut. “Kami menanti hasil kajian IPB University sebagai bahan strategis untuk pengembangan kawasan ke depan. Pendekatan ilmiah penting agar pembangunan tetap sejalan dengan prinsip keberlanjutan,” katanya.

Ketua SUA LAAB IPB University, Dr Bambang Sulistyantara, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari pengembangan pengelolaan lanskap berkelanjutan yang telah dirintis sejak 2009. 

“Tahun ini kami fokus pada jasa lanskap dan potensi ekonominya, dan berharap hasilnya bisa menjadi rujukan pengembangan kawasan hijau di masa depan,” ujarnya.

Acara juga dihadiri oleh akademisi, manajemen PT Sentul City Tbk, pemerintah daerah, komunitas, media, dan masyarakat umum. Agenda mencakup presentasi hasil kajian, diskusi pemangku kepentingan, dan penyerahan hasil riset kepada mitra.

Direktur Marketing PT Sentul City, Hartan Gunadi Harja, menegaskan komitmen perusahaan sebagai green developer. “Kami tidak hanya menjual slogan lingkungan bersih dan sejuk, tetapi mewujudkannya berdasarkan data dan pendekatan ilmiah,” ujarnya.

Sementara itu, IPB University menegaskan perannya sebagai kampus berdampak yang mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis sains. (dh)