Waspada Silent Killer, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University Ingatkan Bahaya Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap disebut sebagai silent killer karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas, tetapi dapat berujung pada kerusakan berbagai organ vital.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Christy Efiyanti, SpPD, FINASIM, menjelaskan bahwa hipertensi hingga kini masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
“Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 1,28 miliar penduduk dunia menderita hipertensi, dan sebagian besar dari mereka bahkan tidak menyadari kondisinya,” ungkapnya.
dr Christy menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan terdalam pembuluh darah. Kondisi ini memicu terbentuknya plak atau atherosclerosis yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengarah pada penyakit arteri koroner.
“Jika plak tersebut pecah, dapat terjadi serangan jantung yang mendadak dan berisiko tinggi menyebabkan kematian,” imbuhnya.
Tak hanya itu, tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembesaran otot jantung kiri. Hal ini berpotensi menimbulkan gagal jantung atau gangguan irama jantung yang serius.
Dr Christy juga memaparkan bahwa hipertensi berperan dalam menyebabkan gangguan otot jantung melalui pembesaran otot dan penyempitan pembuluh darah koroner. Jika serangan jantung terjadi pada area tertentu, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada katup jantung yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, dr Christy mengingatkan upaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. “Medical check up berkala sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi atau penyakit jantung. Langkah ini diperlukan agar kita bisa mendeteksi dini sebelum timbul komplikasi,” jelasnya.
Selain itu, dr Christy menyarankan untuk rutin berolahraga, menghindari makanan tinggi kalori dan lemak, serta tidak merokok sebagai bagian dari gaya hidup sehat untuk menekan risiko hipertensi. (dr)