HA Fema IPB University dan DPPKB Kota Bogor Sepakat Percepat Penanganan Stunting

HA Fema IPB University dan DPPKB Kota Bogor Sepakat Percepat Penanganan Stunting

HA Fema IPB University dan DPPKB Kota Bogor Sepakat Percepat Penanganan Stunting
Berita

Himpunan Alumni Fakultas Ekologi Manusia (HA Fema) IPB University dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor resmi menjalin kerja sama strategis untuk mempercepat penanganan stunting di Kota Bogor. 

Kolaborasi ini akan memfokuskan pada dukungan terhadap program Gerakan Umat Beragama Peduli Stunting (Gema Penting) serta penyelenggaraan kegiatan edukatif seperti Webinar Peduli Keluarga, Peduli Masa Depan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Umum HA Fema IPB University, Ahmad Alam, SKPm, ME, menegaskan komitmen organisasinya untuk melibatkan mahasiswa dan alumni dalam aksi nyata di tengah masyarakat.

“Melalui program Gema Penting, kami ingin memberikan kontribusi langsung dalam upaya edukasi keluarga dan penurunan angka stunting di Kota Bogor. Ini adalah wujud kolaborasi berbasis ilmu pengetahuan untuk mencari solusi bersama,” ujarnya saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), Jumat (2/5).

Ruang lingkup kerja sama yang disepakati meliputi berbagai aspek, antara lain penyediaan narasumber ahli, penggalangan dukungan dari berbagai komunitas, fasilitasi teknis pelaksanaan kegiatan, dan promosi program secara bersama-sama.

Di samping itu, program ini ikut melibatkan aktif mahasiswa dan alumni Fema IPB University melalui program magang, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, dan kegiatan mentoring masyarakat. Selain itu, HA Fema juga akan memberikan rekomendasi resmi untuk keperluan studi lanjut dan beasiswa bagi pihak-pihak yang relevan.

Kepala DPPKB Kota Bogor, Drs Anas S Rasmana, MM, menyambut baik sinergi dengan HA Fema. Ia menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan dalam menyukseskan Gema Penting, yang merupakan program strategis Pemerintah Kota Bogor dalam upaya menekan angka stunting.

Untuk diketahui, tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kota Bogor mencapai 18,2 persen. Meski angkanya menurun dari 18,7 persen pada 2023, hal ini tetap perlu menjadi perhatian bersama.

“Kami sangat optimis bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini akan mengakselerasi pencapaian target nasional dan meningkatkan kualitas hidup keluarga-keluarga di Kota Bogor,” ungkap Drs. Anas.

Kerja sama antara HA Fema IPB University dan DPPKB Kota Bogor ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam membangun sinergi yang kuat antara akademisi dan pemerintah daerah demi mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. (*/Rz)