Dosen IPB University Ungkap Fakta Unik Kecoa: Adaptif, Tahan Radiasi, dan Sulit Balik Saat Terbalik

Ahli parasitologi sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr drh Supriyono, mengungkap sejumlah fakta menarik tentang kecoa yang jarang diketahui publik.
Tahan Radiasi Tinggi?
Salah satu hal unik yang disebutkan adalah kemampuan kecoa bertahan terhadap paparan radiasi lebih tinggi dibandingkan manusia dan hewan lainnya.
“Kecoa memiliki kulit yang tebal dan sistem metabolisme yang unik, sehingga dapat mentoleransi radiasi dalam kadar yang lebih tinggi. Namun, bukan berarti mereka kebal sepenuhnya. Dalam radiasi yang sangat tinggi, kecoa juga bisa mati,” jelas Dr Supriyono.
Primitif yang Adaptif
Ia juga menyebutkan bahwa kecoa merupakan makhluk hidup primitif yang mengalami sedikit perubahan evolusioner sejak zaman purba.
“Kecoa zaman sekarang sangat mirip dengan fosil yang ditemukan di masa lalu. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi,” ujarnya.
Lebih Suka Berjalan daripada Terbang
Secara alami, kecoa memiliki dua pasang sayap. Sayap pertama lebih kaku dan tebal, sehingga kecoa lebih suka berjalan atau merayap cepat ketimbang terbang. Namun, mereka bisa terbang saat merasa terancam.
Sulit Balik Badan saat Tengkurap?
Menanggapi mitos bahwa kecoa tak bisa balik jika dalam posisi tengkurap, Dr Supriyono membenarkan hal itu. “Struktur kakinya yang panjang dan miring membuat mereka kesulitan membalikkan badan, apalagi di permukaan licin. Akibatnya, mereka bisa mengalami dehidrasi dan mati,” jelasnya.
Makin Mendekat Jika Terancam?
Terkait anggapan bahwa kecoa cenderung mendekati manusia saat dikejutkan, Dr. Supriyono menyebut hal itu sebagai bentuk respons terhadap ancaman. “Mereka berlari mencari tempat perlindungan dan bisa saja secara tidak sengaja menuju ke arah manusia,” ujarnya.
Untuk mencegah keberadaan kecoa di rumah, ia menyarankan menjaga kebersihan, terutama di area seperti pantry, kamar mandi, dan tempat sampah. “Bersihkan sisa makanan, tutup rapat makanan, buang sampah secara rutin, perbaiki kebocoran, dan gunakan insektisida atau perangkap dengan tepat,” tambahnya. (dh)