IPB University 2025, Menjadi Innopreneur University

IPB University 2025, Menjadi Innopreneur University

IPB University 2025, Menjadi Innopreneur University
Berita

Rektor IPB University, Prof Arif Satria memaparkan milestone IPB University tahun 2024-2028 dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) IPB University tahun 2024.

Dalam kesempatan itu, Prof Arif Satria menyampaikan, IPB University masih mengacu pada visi untuk menjadi techno-socio entrepreneurial university yang namanya disederhanakan menjadi innopreneur university.

Dalam visi tersebut, IPB University memiliki lima tujuan yang menjadi acuan: 1) menghasilkan lulusan unggul, 2) menghasilkan riset dan inovasi unggul, 3) penentu visi keilmuan masa depan, 4) penentu arah kebijakan nasional, dan 5) menjadi pelopor pengembangan sistem manajemen pendidikan tinggi yang modern.

“Tentu proaktif memecahkan persoalan masyarakat dan penentu arah kebijakan nasional ini penting karena menjadi kesempatan momentum bagi kita untuk bisa menjadi solusi atas persoalan-persoalan nasional,” ujarnya dalam Musrembang IPB University tahun 2024 yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.

Terkait milestone IPB University, ia memaparkan, tema tahun 2025 adalah innopreneurship, value creation for community and industry. Dalam hal ini, Prof Arif ingin agar proses akselerasi karya-karya inovasi unggul IPB University bisa dipercepat. Di saat yang sama, seluruh mahasiswa dan dosen IPB University juga memberikan dampak pada kemajuan dan perubahan.

Program IPB University untuk tahun 2025 dirumuskan berdasarkan respon atas isu strategis, baik di internal institusi maupun nasional dan global. Salah satu isu strategis nasional adalah soal perubahan arah, kebijakan dan program kerja bidang pendidikan tinggi dan agromaritim di pemerintahan yang baru.

“Program prioritas tahun 2025 sesuai Rencana Strategis (Renstra) IPB University yakni riset berdaya guna, peningkatan kolaborasi riset untuk pengayaan akademik, peningkatan publikasi ilmiah, pengembangan masyarakat, kebijakan strategis, serta inovasi dan bisnis untuk peningkatan ekonomi nasional. Lalu hilirisasi inovasi untuk penciptaan nilai tambah kepada masyarakat dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ungkap Prof Arif.

Ia menambahkan, program Abdimas Nusantara seperti perluasan pusat-pusat pembelajaran agromaritim di pedesaan pelosok nusantara, khususnya program ketahanan pangan dan gizi juga menjadi program prioritas IPB University tahun 2025.

Merespon hal tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof Dadan Hindayana yang turut hadir dalam Musrenbang, mengatakan bahwa BGN dibentuk untuk melaksanakan program prioritas presiden terpilih, Prabowo Subianto. Ia bertugas untuk mengawal jalannya program Makan Bergizi Gratis.

“Ada tiga tahap dalam program Makan Bergizi Gratis. Tahap kesatu, peningkatan akses terhadap pangan sehat. Tahap kedua, peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumsi pangan sehat (healthy food). Tahap ketiga, pembiasaan/pembudayaan perilaku hidup sehat yang berindikator status gizi baik, morbiditas rendah, mortalitas rendah, partisipasi sekolah tinggi, penurunan biaya pengobatan besar dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka panjang,” kata Prof Dadan.

Sebagai akademisi dan Guru Besar IPB University, Prof Dadan berharap besar kepada kampus IPB University agar dapat mendampingi membuktikan perannya di bidang agromaritim. Selain itu, program Makan Bergizi Gratis diharapkannya dapat berkelanjutan mengingat dampaknya sangat baik untuk bangsa Indonesia. (Ns/Rz)