Dies Natalis FEM ke-23, Sandiaga Uno Ajak IPB Wujudkan Ekonomi yang Resilien, Inklusif dan Berkelanjutan

Dies Natalis FEM ke-23, Sandiaga Uno Ajak IPB Wujudkan Ekonomi yang Resilien, Inklusif dan Berkelanjutan

Dies Natalis FEM ke-23, Sandiaga Uno Ajak IPB Wujudkan Ekonomi yang Resilien, Inklusif dan Berkelanjutan
Berita

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno mengajak IPB University untuk bersama mewujudkan ekonomi nasional yang resilien, inklusif dan berkelanjutan. Kondisi tersebut bisa ditempuh dengan strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Hal itu disampaikannya melalui video tapping dalam kegiatan Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University ke-23 di Auditorium FEM, Kampus IPB Dramaga, Bogor (22/5).

“Untuk mencapai ketahanan ekonomi perlu adanya diversifikasi ekonomi, investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana dan penguatan sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi kita,” ujarnya.

Sandiaga menyebut, setiap individu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dan menikmati hasil dari ekonomi. Inklusivitas ini, menurut dia, membutuhkan kebijakan yang mendukung kesetaraan akses terhadap pendidikan, pelatihan kerja dan modal.

“Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi menjadi tanggung jawab para generasi muda untuk menjaga sumber daya alam yang akan membawa manfaat yang panjang,” ucapnya.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara besar pada tahun 2045. Syaratnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 5-7 persen.

“Ini akan terjadi kalau kita mempunyai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas 5-7 persen. Kita manfaatkan bonus demografi pada tahun ini agar kita bisa menjadi trendsetter perubahan bagi kemajuan bangsa,” ucapnya melalui video tapping kegiatan Dies Natalis FEM IPB University ke-23.

Terlebih, Prof Arif menyampaikan bahwa FEM IPB University merupakan pilar yang kuat dalam menopang agromaritim di Indonesia.

“Di sinilah penting untuk mengambangkan keilmuan baru, transdisiplin ilmu yang bisa memadukan tantangan global, perubahan iklim, revolusi industri 4.0 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Tantangan ini menjadi arah baru bagi FEM IPB University sehingga dapat berperan penting di masa depan,” tuturnya.

Dekan FEM IPB University, Dr Irfan Syauqi Beik mengatakan, fakultas ini hadir untuk mendorong arsitektur keilmuan guna menciptakan insan budaya yang beragam dan inovatif dalam pemikiran, ilmu pengetahuan, kebijakan, serta pengembangan sektor strategis. Hal itu tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

“Tahun ini, kami meningkatkan kualitas pendidikan dengan dukungan IPB University melalui empat program studi internasional. Kami juga akan menginisiasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional yang dilaksanakan di Thailand dan Malaysia”, ucapnya.

Dalam Dies Natalis FEM ke-23 ini, terdapat juga peluncuran Orange Book, penayangan buku karya dosen FEM, peluncuran Buku Ekonomi Mikro Syariah, serta peluncuran Program Asuransi Jiwa Syariah Sekoci Amanah untuk 1.000 mahasiswa IPB University. (dr/Rz)