Membangun Resiliensi Remaja, Dosen IPB University Ciptakan Inovasi Kampung Ramah Keluarga

Membangun Resiliensi Remaja, Dosen IPB University Ciptakan Inovasi Kampung Ramah Keluarga

Membangun Resiliensi Remaja, Dosen IPB University Ciptakan Inovasi Kampung Ramah Keluarga
Riset

Kehidupan remaja di era digital kini semakin menghadapi tantangan yang semakin kompleks, terutama karena akses mudah terhadap beragam informasi di internet dan penggunaan media sosial yang intensif.

Kampung Ramah Keluarga merupakan sebuah inovasi sosial yang diinisiasi oleh Prof Euis Sunarti, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University. Inovasi tersebut telah menjadi pusat perhatian dalam upaya membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter di tengah arus informasi digital yang semakin kompleks.

Prof Euis mengungkapkan, Program Pengembangan Kampung Ramah Keluarga merupakan bentuk kerjasama dengan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University dan Penggiat Keluarga Indonesia dengan membangun resiliensi remaja.

“Dalam program tersebut fasilitator memfasilitasi para remaja untuk menemukan mekanisme meningkatkan investasi resiliensi remaja untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Program dilaksanakan sebanyak empat kali untuk memberikan pemahaman mengenai 10 tugas yakni perkembangan remaja, kepemimpinan remaja, keterampilan manajemen dan keterampilan vokasi,” jelas Prof Euis.

Lanjutnya, remaja juga diajak untuk memahami risiko dan manajemen risiko, dimulai dengan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi kerentanan, menggali dan memetakan ancaman di sekitar mereka. Para Fasilitator sengaja dipilih dari para kaula muda agar dapat berkomunikasi lebih dekat dan terbuka.

“Melalui serangkaian diskusi, dinamika kelompok dan presentasi, program Youth Resilience Kampung Ramah Keluarga di Ciherang Tengah, telah membuka ruang bagi para remaja untuk lebih mengenal kapasitas diri, kepemimpinan dan keterampilan manajemennya. Selain itu para remaja distimulasi untuk peduli dan ikut kontribusi secara aktif dalam membangun kampungnya agar ramah bagi seluruh keluarga yang tinggal di dalamnya,” tutur Prof Euis. (*/Lp)