IPB University Kenalkan Pemanfaatan Teknologi Seluler untuk Monitoring Hama Penyakit Tanaman

IPB University Kenalkan Pemanfaatan Teknologi Seluler untuk Monitoring Hama Penyakit Tanaman

IPB University Kenalkan Pemanfaatan Teknologi Seluler untuk Monitoring Hama Penyakit Tanaman
Berita

Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu merupakan salah satu upaya untuk menjaga hasil produktivitas tanaman. Upaya tersebut turut sejalan dengan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Seiring zaman yang semakin canggih, metode-metode pengendalian hama dan penyakit terpadu dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seluler untuk kegiatan monitoring.

Untuk itu, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University beserta mahasiswa Program Studi (Prodi) Entomologi melakukan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan teknis dalam pemanfaatan teknologi seluler untuk monitoring hama dan penyakit tanaman. Sosialisasi dilakukan di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat (7/12).

Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari petugas-petugas satuan pelayanan, anggota Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) serta anggota Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan penyuluh pertanian di Kabupaten Subang.

Sosialisasi penggunaan jenis-jenis aplikasi monitoring hama dan penyakit tanaman berbasis teknologi seluler disampaikan oleh Dr Ali Nurmansyah, Ketua Departemen Proteksi Tanaman dan Dr Akhmad Arifin Hadi, Ketua Departemen Arsitektur Lanskap.

“Banyak perangkat serta aplikasi yang bisa digunakan sebagai media monitoring hama penyakit tanaman. Hal ini merupakan kombinasi yang telah berkembang lebih jauh untuk mendeteksi secara nyata kerusakan tanaman akibat opt yang berbeda,” buka Dr Ali Nurmansyah.

Ia mencontohkan, teknologi yang dapat digunakan adalah kombinasi penggunaan ponsel dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Walaupun hal tersebut belum banyak dilakukan dalam dunia pengendalian hama penyakit tanaman.

“Penting untuk mengetahui keberadaan hama dan penyakit tanaman sedini mungkin. Hal ini membuat penggunaan teknologi seluler menjadi sebuah keuntungan apabila diaplikasikan secara langsung dalam dunia pertanian,” ujarnya.

Menurut Dr Akhmad Arifin Hadi, kombinasi penggunaan teknologi berbasis seluler ini dapat memudahkan proses pemetaan wilayah yang terkena serangan hama dan penyakit tertentu. Dengan demikian, dapat dilakukan analisis sebagai bentuk antisipasi serangan lebih lanjut.

“Data yang diperoleh dari pemetaan tersebut dapat digunakan untuk membangun sistem pengendalian terpadu dan berkelanjutan,” kata Dr Akhmad Arifin Hadi, Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB University ini.

Melalui sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan penggunaan kombinasi antara perangkat seluler dengan beberapa peralatan dan aplikasi berbasis teknologi dapat diadopsi dan diterapkan secara langsung dalam monitoring kemunculan hama dan penyakit pada tanaman. Hal ini diharapkan dapat memudahkan proses deteksi kehadiran dan pengendalian hama dan penyakit yang muncul selama pertanaman. (*/Rz)